Manajemen PT Transjakarta akan melakukan ujicoba operasional bus listrik di Kota Jakarta pada bulan April 2019 mendatang. Ujicoba ini untuk mengetahui performa bus listrik melayani masyarakat sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan dan bebas polusi.
CEO PT Transjakarta, Agung Wicaksono di acara pameran Busworld South East Asia 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/3/2019) menyatakan, ujicoba akan dilakukan di salah satu koridor Transjakarta. Namun koridor yang mana, Agung belum menyebutkan.
Agung menambahkan, pihaknya sudah melakukan studi kelayakan operasional bus listrik di DKI Jakarta bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham PT Transjakarta. Ujicoba ini juga mendapat dukungan dari UN Environment Program sebuah program mendorong transportasi ramah lingkungan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations).
“Oleh PBB kita memang diminta untuk mengimplementasikan. Saat ini kami sudah menyiapkan dua perusahaan untuk menyuplai bus listrik, tapi kami juga terbuka untuk (pakai) semuanya," ungkap Agung.
Syarat bus listrik yang bisa digunakan dari vendor tersebut, lanjut Agung, adalah harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang diajukan Transjakarta agar benar-benar cocok saat dioperasikan secara penuh. "Nanti bus-bus tersebut akan diuji di situ," kata Agung.
Dua perusahaan penyedia bus listrik tersebut adalah PT Bakrie Autoparts, anak perusahaan grup usaha Bakrie & Brothers yang mengageni penjualan bus listrik BYD dari China. Sekitar dua unit bus listrik BYD pernah diujicoba saat pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF di Nusa Dua, Bali, sekitar bulan Oktober 2018 lalu.
Vendor lainnya adalah PT Mobil Anak Bangsa (MAB), perusahaan perakit bus listrik lokal yang diinisiasi Jenderal Purn. Moeldoko. Bus listrik buatan MAB prototipenya pernah dipamerkan di ajang pameran kendaraan niaga GIICOMVEC yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (GAIKINDO) tahun 2018 lalu.