Suzuki Krimun Wagon R yang berstatus LCGC ternyata tengah mendapat rencana pembaharuan. Sebab, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku produsek Karimun LCGC tak menampik rencana perubahan kompetitor Toyota Agya tersebut.
Lamanya Karimun terbaru yang tak kunjung muncul di Indonesia, ternyata ada kaitannya dengan bisnis ekspor yang dilakukan PT SIS. Karimun buatannya juga dikapalkan ke macanegara, perubahan eksterior seperti facelift pun harus mengikuti permintaan ekspor.
"Produk LCGC kami, Karimun Wagon R, secara komposisi (penjualan), per bulannya lebih banyak jualan untuk ekspor dibanding domestik. Ekspor kami itu sekitar 6 sampai 7 kali lipat dibanding jualan di domestik. Penyegaran untuk Karimun Wagon R sedang dalam proses, akan tetapi saat kami melakukan penyegaran kan tidak hanya menyerap aspirasi yang ada di Indonesia. Aspirasi ekspor kami juga harus masuk pertimbangan," jelas Donny Saputra, Marketing Director 4W PT SIS (1/3).
Dari hasil survei yang dilakukan Suzuki terhadap kemauan konsumen Indonesia, ekspektasi dan harapan yang didapat dari Karimun model baru setidaknya ada 3 point utama.
Pertama, terkait isu kehematan bahan bakar. Karimun terbaru diharapkan bisa semakin irit konsumsi bahan bakar. Donny menyebut bahwa tuntutan akan mobil yang lebih irit semakin meningkat. Yang kedua, tuntutan akan mobil compact multifungsi juga semakin naik. "Semakin ke sini harus semakin compact."
"Yang ketiga adalah, istilah kami, Suburban Progresif Mainstream, yakni orang-orang yang tidak tinggal di pusat kota yang sedang menanjak karirnya dan mempunyai tingkat kesamaan preferensi dan keinginan," sebut Donny yang mentargetkan profil tersebut sebagai sasaran calon Karimun terbaru.