Aliansi Renault, Nissan dan Mitsubishi dikabarkan tengah bekerja sama dengan Google. Tujuan dari kerjasama ini untuk membuat piranti lunak bagi sistem hiburan produk-produk mereka, Google diyakini mampu membuat piranti hiburan tersebut semakin oke dengan sistem Android.
Langkah ini membuat banyak pihak terkejut karena kebanyakan produsen otomotif menghindari kerjasama dengan Google. Hal tersebut untuk melindungi data mengenai konsumennya dari mulai pola berkendara hingga kegiatan sehari-harinya.
Sistem operasi Android Google dipilih dengan perangkat lunak bernama Alphabet yang akan melakukan kendali terhadap sistem pemetaan dan navigasi, hiburan serta aplikasi yang cocok untuk ditanamkan ke dalam mobil.
"Kami bekerja sama untuk membuat sistem yang lebih baik. Jika nanti pemilik tidak membawa telepon genggamnya, sistem ini tetap dapat berjalan baik," ucap Global Vice President sistem penghubung Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Kal Mos yang diberitakan Autonews (20/9).
Data konsumen ini jadi perhatian produsen otomotif sebab ketika Google mendapat data dari pencarian internet, produsen kendaraan memisahkan data kendaraan dari sistem hiburan.Sebagian produsen malah bersikeras menggunakan sistem navigasi mereka sendiri untuk memberi alternatif dari Google atau Apple Maps.
Sistem terbaru ini diharapkan dapat membuat pengemudi mengakses musik dan hiburan kesukaannya dengan lebih mudah. Pengemudi juga dapat mengontrol sistem hiburan dengan suara menggunakan Google Assistant. Bagi pengguna Apple iPhone juga dimungkinkan untuk menggunakan aplikasi ini yang diteruskan ke layar sentuh.
Volvo juga ternyata telah umumkan bahwa mereka menggunakan Google Andorid untuk sistem entertainment produknya mulai tahun 2020 mendatang. ini artinya lebih dahulu Volvo ketimbang aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang baru akan menggunakannya tahun 2021.