PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali melakukan aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yaitu program “Toyota Berbagi Ilmu” (5/6). Kali ini Toyota mendonasikan satu buah laboratorium lean manufacturing kepada Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia (UI).
Pada tahun 2014 yang lalu, Toyota juga telah mendonasikan sebuah laboratorium lean production system kepada Fakultas Teknik Industri UI. Donasi ini tidak lain diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam menanamkan budaya, karakter dan keterampilan di bidang industri manufaktur otomotif. Selain itu, kedua jenis laboratorium yang merupakan replika sistem produksi dan manufaktur juga diharapkan dapat memberikan gambaran nyata kondisi sebuah industri otomotif kepada para calon insiyur sehingga dapat mempersempit kesenjangan antara teori ilmu terapan di dunia pendidikan dengan dunia kerja.
“Industri yang kuat dan berdaya saing tinggi harus didukung oleh SDM yang berkualitas. Kami yakin bahwa kunci kesuksesan masa depan industri nasional bertumpu pada generasi muda yang memiliki karakter dan keterampilan industri. Untuk itulah kami berkomitmen untuk mendekatkan dunia industri dengan dunia pendidikan agar sedini mungkin generasi muda Indonesia dapat mempelajari kondisi nyata sebuah operasi industri”, ungkap Edward Otto Kanter.
Toyota juga secara aktif memberikan kuliah umum serta pengembangan kurikulum terkait industri di berbagai Universitas di Indonesia. Keseluruhan aktivitas donasi pendidikan yang dirangkum dalam program Toyota Berbagi Ilmu ini tidak lain ditujukan untuk membantu menciptakan SDM berkulitas serta transfer pengetahuan kepada generasi muda. Tidak berhenti sampai di sini, program donasi laboratorium lean production system dan lean manufacturing masih akan terus dilakukan Toyota di masa mendatang.
“Berbagai aktifitas Toyota Berbagi Ilmu diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menumbuhkan generasi perubahan (agent of change) terutama di bidang industri manufaktur. Kami yakin sinergi dengan Perguruan Tinggi di Indonesia sangatlah penting terutama sebagai wahana bagi dunia industri untuk bisa berbagi pembaruan (update) mengenai teknologi terkini, sehingga pengembangan SDM Indonesia selalu sejalan dengan perkembangan teknologi terbaru”, imbuh Edward.