Mazda CX-9 memang lahir belum lama dan hadir langsung menggendong sebuah mesin terbaru; SkyActiv-G yang dilengkapi dengan turbo. Mesin tersebut berkapasitas 2.500 cc empat silinder yang mampu menghasilkan tenaga 230 dk dengan torsi 420 Nm. Tenaga yang sangat menggiurkan, bukan?
Ini adalah mesin SkyActiv pertama di dunia yang dilengkapi dengan turbo. Namun apakah SUV ini dapat menyesuaikan dengan kondisi BBM di tanah air maupun pakai oktan rendah?
“Secara otomatis mesin SkyActiv-G akan menyesuaikan kondisi BBM. Namun apabila kualitasnya rendah, tenaga yang dihasilkan dari mesin tidak akan sesuai dengan spesifikasi,” ujar Katsuaki Sasaki selaku Project Manager & Product Division Mazda Motor Corporation Jepang yang kami temui pada Rabu lalu di Jakarta (14/3).
Namun dijelaskan juga bahwa rekomendasi dari pihak Mazda sendiri untuk mesin CX-9 ini sebaiknya menggunakan kadar oktan 95 agar mendapatkan performa yang optimal dan juga daya tahan mesin yang lebih baik.
Tapi uniknya, pihak Mazda Jepang sendiri menyampaikan bahwa jika menggunakan kadar oktan 98 ke atas, performa mesin CX-9 ini akan meningkat secara otomatis karena nilai oktan yang sesuai dengan kompresi mesin.
“Kalau menggunakan kadar oktan yang baik, performanya bisa naik sampai 20 dk (menjadi 250 dk) secara otomatis,” klaim Katsusaki. Secara teknis, nilai oktan bahan bakar berpengaruh pada bagus atau tidaknya pembakaran di ruang bakar. Namun sejatinya pernyataan Katsusaki tersebut bisa jadi ada benarnya.
Penggunaan bensin dengan oktan yang tepat, harusnya menjadikan pemabakaran sempurna dan performa mesin optimal. Pada CX-9, rasio kompresinya tercatat 10,5:1 yang artinya memang wajib menggunakan bensin beroktan 92 ke atas.