Isuzu Panther yang modelnya tak pernah berubah sejak bertahun-tahun lamanya ternyata masih jadi andalan pabrikannya, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Sampai detik ini, "Si Raja Diesel" masih menjadi tulang punggung penjualan alias mobil terlaris Isuzu.
Jika beberapa waktu lalu berhembus isu mengenai rencana perubahan terhadap Panther, sebaiknya jangan kecewa untuk mendapati tahun depan. Sebab, Panther sepertinya tak akan dapat perubahan apapun di 2019.
Kendati demikian, Isuzu yakin konsumennya akan tetap setia dan loyal terhadap MPV bermesin 2.500 cc tersebut.
"Panther sementara belum (dapat facelift dan sejenisnya). Yang kami study adalah, bagaimana Panther waktu menghadapi Euro 4, tapi masih bentuk study. Panther ini adalah, yang bagi saya, produk yang fenomenal. Segmennya itu sudah terbentuk dan konsumennya adalah konsumen yang loyal. Saya bukan mau sombong, harga MPV-nya Panther dengan merek lain harganya tetap lebih bagus Panther. Nah ini yang membuat konsumen loyal dengan Panther. Konsumen yang beli Panther pasti punya banyak alasan kenapa dia beli Panther," jelas Joen Boediputra, Chief Executive of Isuzu Sales Operation (27/11).
Walau mesin panther bahkan belum menganut teknologi common rail saja, penjualannya tetap masih bikin senyum Isuzu. Joen juga mengakui bahwa pada lini kendaraan penumpang Isuzu Indonesia, Panther masih jadi yang terlaris, mengalahkan mu-X dan D-Max.
"Laporan penjualan year to date sampai oktober 2018, penjualan kami sampai 3 ribu unit, untuk passanger-nya saja. Penjualan tersebut masih didominasi oleh Panther, kedua adalah D-Max," sambung Joen yang kami temui di daerah Jakarta Selatan.
Dalam laporan penjualan wholesale Gaikindo, sampai Oktober 2018, 4 varian Panther sudah terjual sebanyak 890 unit. Tentunya angka tersebut belum disumabang oleh Panther pick up.
Dalam periode yang sama Panther pick up yang terdiri dari 3 varian sudah terjual sebanyak 994 unit. Maka jika ditotal dua model tersebut, selama 2018 ini Panther sudah terjual secara wholesale sebanyak 1.884 unit.