Persaingan di segmen Low Multi Purpose Vehicle semakin sengit saja. Apalagi sejak kedatangan Mitsubishi Xpander yang mampu menyaingi gelar mobil sejuta umat, Toyota Avanza.
Dengan begitu fenomenalnya Mitsubishi Xpander, angka inden Xpander terpantau masih cukup tinggi dan fantastis. Kendati demikian, PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia telah berupaya untuk meminimalisir hal ini.
“Kapasitas produksi Xpander saat awal peluncurannya kita set up 5.000 unit. Namun karena permintaan yang cukup tinggi, kini PT Mitsubishi Motors Kramayudha Indonesia (MMKI) telah meningkat mencapai 10.000 unit,” ujar Michimasa Kono selaku Head Of Sales & Marketing Unit PT MMKSI saat ditemui di Pangkalpinang (20/8).
Tetapi dengan 10.000 unit yang diproduksi, tak sepenuhnya produksi Xpander diperuntukkan untuk konsumen Indonesia. “Namun kita harus mempertimbangkan bahwa ada permintaan Xpnader untuk diekspor. Maka dari itu alokasi untuk domestik sekitar 7.000 unit dan ekspor 3.000 unit,” tambah Kono-San.
Masih menurut Kono-San, ia menyebutkan persentase pembatalan inden pada Mitsubishi Xpander. “Untuk saat ini Rasio pembatalan inden Xpander itu sekitar 5% sampai 10%,” tutupnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa Mitsubishi Xpander sangat menarik minat masyarakat di Indonesia. Saat pesaing Suzuki Ertiga ini diluncurkan pada ajang GIIAS 2017 silam, konsumen yang sudah melakukan SPK harus menunggu di antar ke rumah 3 sampai 6 bulan.