Hankook Tire Indonesia mengajak media untuk berkunjung dan melihat langsung proses pembuatan ban di pabrik mereka yang terletak di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik yang diresmikan oleh Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Mantan Presiden Korea Selatan Mr. Lee Myung Bak pada tahun 2013 lalu ini merupakan salah satu dari delapan pabrik Hankook Global yang tersebar di seluruh dunia.
"Pabrik Hankook Tire di Indonesia merupakan basis produksi ketujuh dari delapan pabrik Hankook diseluruh dunia, dan memproduksi ban yang diperuntukan untuk mobil penumpang hingga truk dan bus. Dengan total 32.0000 ban Perhari atau sekitar 12 juta ban pertahun," jelas Hyon Young Seop selaku Senior Manager Corporate Management Team Hankook Tire Indonesia dalam siaran persnya (11/7).
Menggunakan bahan baku 100% karet lokal Indonesia, jenis ban yang diproduksi oleh Hankook diantaranya adalah ban yang didesain khusus untuk mobil penumpang seperti Kinergy EX yang merupakan kombinasi teknologi dan desain yang menawarkan efisiensi bahan bakar, Ventus yang menawarkan performa serta kendali maksimal hingga Vantra LT yang digunakan pada kendaraan truk ringan.
Pabrik yang dibangun di area seluas 60 hektare dan menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja ini dalam kegiatan proses produksinya dibagi menjadi 3 shift. “Kualitas produk adalah hal yang menjadi fokus utama Hankook, sehingga kami melakukan banyak pemeriksaan dan penyortiran dalam proses produksi kami, agar konsumen mendapatkan ban dengan kualitas terbaik”. Jelas Hyon Young Seop.
Produk ban yang dihasilkan oleh Hankook Tire Indonesia nantinya akan di ekspor kekawasan Timur Tengah, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia Tenggara dan juga untuk memenuhi permintaan pasar domestik di Indonesia.
Pabrik Hankook Tire Indonesia juga memperhatikan kelestarian lingkungan disekitar pabrik dengan cara menggunakan Bahan Bakar Gas (PNG) sebagai bahan bakar mereka dan mendukung penerapan Green Factory. Selain itu, Hankook Tire Indonesia juga melakukan kegiatan CSR yang terintegrasi dengan melibatkan partisipasi aktif baik dari karyawan, managemen serta masyarakat lokal dalam pelaksanaan program.