Hari raya Idul Fitri yang diperkirakan akan jatuh pada 15 dan 16 Juni 2018 saat ini menjadi perhatian pemudik yang akan melakukan perjalanan darat menuju kampung halaman. Tak sedikit yang merasa trauma akibat terjebak macet berjam-jam lamanya saat mudik pada tahun-tahun sebelumnya.
Arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan jatuh pada 8 Juni 2018 sebagai prediksi jika pengguna mengambil masa cuti. Kemudian puncak arus balik 1 kali ini diperkirakan akan terjadi tanggal 20 Juni 2018, sedangkan puncak arus balik 2 akan jatuh pada hari minggu, 24 Juni 2018.
Dengan adanya prediksi tersebut, pemerintah telah menyiapkan langkah untuk antisipasi arus mudik dan balik lebaran 2018. Berikut 6 upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di jalur mudik lebaran 2018 berdasarkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat:
1. Penghentian sementara kegiatan konstruksi jalan tol
Selain melakukan penghentian sementara kegiatan konstruksi jalan tol selama periode mudik lebaran, pemerintah juga melakukan pengaturan pagar lokasi konstruksi untuk meningkatkan kapasitas jalan dan tidak mengganggu lalu lintas. Pemanfaatan pelebaran lajur pada proyek Jakarta-Cikampek elevated juga menjadi salah satu solusinya.
2. Peningkatan layanan transaksi
Menjelang arus mudik dan balik lebaran 2018, pemerintah akan mengoptimalkan jumlah gardu transaksi yang beroperasi di periode tersebut. Perlu diingat bahwa transaksi tol saat ini akan 100% non tunai, sehingga akan disediakan 47 mobile reader pada gerbang-gerbang tol yang lalu lintasnya terbilang padat. Untuk mendukungnya juga disediakan kebutuhan transaksi tol non tunai seperti penjualan kartu uang elektronik dan fasilitas top up.
3. Traffic management
Kondisi lalu lintas akan dipantau melalui CCTV dan RTMS, sedangkan untuk pengaturan lalu lintasnya akan berkoordinasi dengan korlantas. Saat terjadi kepadatan, beberapa rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan pengalihan akan dilakukan. Pembatasan operasional kendaraan angkutan/barang juga menjadi agenda utamanya.
4. Persiapan jalur fungsional
Saat ini kondisi pekerjaan utama konstruksi jalur fungsional telah selesai dan dapat dilalui sekaligus lengkap dengan rambu, delineator, marka, serta penerangan jalan. Tak perlu khawatir saat mengalami kelelahan pada jalur ini karena telah disediakan tempat istirahat sementara dengan tempat parkir, toilet, dan mushola di beberapa lokasi.
5. Peningkatan layanan tempat istirahat (TI)/tempat istirahat dan pelayanan (TIP)
Pihak terkait akan melakukan pengaturan buka tutup TI/TIP jika kapasitas parkir sudah penuh. Guna menampung volume kendaraan yang lebih besar, pengoperasian parking bayi akan dilakukan. Sementara penambahan toilet mobile sekaligus memastikan ketersediaan BBM juga menjadi faktor penting yang akan dipantau.
6. Peningkatan layanan informasi
Berbagai informasi mengenai lalu lintas jalur mudik dan ruas-ruas tol yang padat atau bermasalah akan disampaikan melalui VMS dan VMS mobile, radio, dan saluran informasi lainnya. Pemudik juga dapat memanfaatkan penggunaan aplikasi mobile seperti JMCare dan i-toll.