Nissan tengah melakukan kerjasama dengan lembaga studi desain Droog di Amsterdam untuk mengembangkan sebuah setir dan kursi khusus yang mampu mendeteksi keringat dan tingkat dehidrasi pengemudinya.
Mengutip dari AutoExpress (5/10), Nissan melakukan hal ini setelah mengetahui hasil penelitian yang dilakukan Universitas Loughborough dan European Hydration Institute (EHI). Dalam hasil penelitiannya dikatakan bahwa seorang pengemudi yang mengalami dehidrasi saat berkendara sama berbahanya dengan seseorang yang mengemudi dalam keadaan mabuk.
Untuk itu, hasil kerjasama antara Nissan dengan Droog akhirnya menelurkan sebuah teknologi yang dinamakan Soak. Temuan ini adalah sebuah bahan jok yang mampu berubah warnanya menjadi kuning saat keringat tubuh seseorang yang tinggi kadar garamnya terkena jok tersebut.
Keringat yang kadar garamnya tinggi ini memiliki arti bawha seseorang sedang dalam keadaan dehidrasi. Namun jika warna joknya berubah menjadi biru gelap, artinya sang pengemudi bebas dari dehidrasi.
Bahan jok tersebut adalah hasil buatan perusahaan desain Droog yang menyusun beberapa bahan tekstil yang bisa bereaksi terhadap keringat manusia hingga berubah warnanya untuk dapat mengetahui tanda-tanda tingkat cairan di badan.
Teknologi tersebut rencananya akan diterapkan pertama kali pada sebuah Nissan Juke sebagai unit uji coba. Sayangnya Nissan belum berencana untuk menerapkan teknologi ini pada tipe-tipe lainnya karena belum ada informasi jelas kapan soal produksi massalnya.