Manajemen Volvo Truck North America memutuskan membatalkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 500 karyawannya. Semula, PHK tersebut akan direalisasikan pada 13 Februari dan sudah diumumkan ke karyawan pada bulan Desember 2016 lalu.
Situs Truckinginfo.com, Minggu (29/1/2017) melansir, karyawan yang semula akan di-PHK adalah karyawan di shift kedua. Dalam sebuah pernyataan resminya, Vice President Corporate Communications Volvo North America, John Mies menyatakan, Volvo melakukan monitoring terhadap tren permintaan pasar terhadap truk baru dan ternyata tren permintaan truk baru kini membaik.
Pihak perusahaan akan mengambil sikap fleksibel terhadap aktivitas perakitan truk-truk baru Volvo. Sepanjang tahun 2016 lalu, penjualan truk di pasar Amerika Utara untuk truk kategori Class 8 tercatat turun. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan truk mem-PHK karyawannya, termasuk yang dilakukan oleh Daimler Trucks, anak usaha Daimler AG di Amerika Utara, yang telah mem-PHK 1.200 karyawannya.
Volvo Trucks sebenarnya sudah mem-PHK sekitar 1.000 karyawannya tahun lalu yang selama ini bekerja di pabrik perakitan truk Volvo di New River Valley. Proses PHK tersebut sudah dilakukan dalam dua tahapan. Pabrik Volvo di New River Valley merupakan salah satu pabrik terbesar Volvo. Pabrik ini merakit truk Volvo VNM, Volvo VNL, Volvo VNX, Volvo VHD dan Volvo VAH.