Nissan Timur Tengah coba perkenalkan konsep baru dalam mengevaluasi kinerja mobil di gurun pasir. Para insinyur Nissan mengembangkan satuan Dessert Camel Power (dCP), sebuah formula yang diracik berdasarkan tenaga unta, yang merupakan hewan padang pasir.
Metode ini diyakini dapat mengukur performa lebih realistis dalam kondisi off-road yang cukup ekstrim. Dessert Camel Power disebut merupakan metode radikal sekaligus revolusioner sebagai solusi atas beragam diskusi mengenai bagaimana cara mengukur kemampuan off-road SUV di pasar yang spesifik, seperti di kawasan Teluk.
"Ambil contoh Nissan GT-R. Daya kudanya besar, tapi tak berguna di gurun. Untuk itu harus ada satuan lain, dan kami gunakan unta sebagai acuan," ucap salah satu insinyur Nissan Timur Tengah.
Bahkan dalam siaran persnya (14/3) Nissan menyebut satuan daya kuda (dk) saja tidak cukup untuk mengartikan sebuah mobil bisa tampil mumpuni di kondisi padang gurun yang berpasir. Seperti halnya tenaga kuda, Camel Power pun dapat diperhitungkan secara ilmiah, sehingga memunculkan harapan akan metode pengukuran yang lebih tepat bagi kendaraan yang beroperasi di padang gurun.
Kaget? Atau justru tertawa? Untuk lebih jelasnya, simak tayangan videonya berikut ini, yang belum lama diunggah akun YouTube resmi Nissan.