Penjualan mobil yang disebut-sebut mengalami perlambatan di pertengahan 2017 memaksa beberapa perusahaan leasing memperketat permohonan kredit. Tapi ternyata siklus melemahnya penjualan mobil tak terlalu dipermasalahkan oleh Adira Finance.
Bahkan Adira Finance tetap mengandalkan strategi uang muka alias DP (down payment) ringan untuk tetap menggairahkan kepemilikan mobil baru. Seperti yang diutarakan Harry Latif, Deputy Director PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. dalam konferensi pers Selasa (25/7) kemarin, perusahaan leasing ini mendapat keuntungan paling banyak dari kredit mobil Daihatsu dengan uang muka ringan.
"Daihatsu itu sekitar tiga puluh persennya adalah LCV (pikap), dan sisanya (mobil) passanger. Dan passanger itu tidak ada yang kelasnya medium to high, jadi rata-rata konsumen pilih DP-nya yang 20 persen," ungkap Harry.
Menurutnya tak ada yang salah dengan DP rendah di tengah melemahnya daya beli karena siklus tahunan seperti Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah. "Kita tidak semata mata melihat DP-nya saja. Kita melihat kondisi di lapangan, belum tentu DP rendah itu akan susah bayar angsurannya dan belum tentu DP tinggi itu bagus buat kami. Jadi risk management kita bekerja keras," jelas Harry pada OtoDriver.
Walau termasuk golongan mobil yang rata-rata dibeli entry-buyer, namun Harry malah menyebut Adira Finance tak selalu menemui kesulitan menyetujui pengajuan kredit konsumen Daihatsu.
"Tingkat approval rate-nya (Daihatsu) tidak rendah, tinggi. Makanya kembali lagi kita harus tahu seberapa jauh kastemernya, selama kita bagus hubungannya tentunya ke depannya jadi mudah dan bagus," tutupnya.