Beranda Berita

Toyota: Konsumen Ingin LCGC Dengan Performa Baik

Berita
Penulis: Hariawan Arif
Selasa, 11 April 2017 12:00 WIB
Berita - Toyota: Konsumen Ingin LCGC Dengan Performa Baik
Bagikan ke:

PT Toyota Astra Motor (TAM) baru saja hadirkan Toyota New Agya yang mendapatkan facelift serta hadir dengan unit mesin baru yaitu 1.200 cc empat silinder Dual VVT-i. Mesin tersebut memiliki tenaga 88 PS sehingga lebih bertenaga dibandingkan unit 1.000 cc terdahulu yang hanya 65 PS.

Sejak pertama kali lahir TAM membuat Agya sebagai kendaraan Low Cost Green Car (LCGC), yang artinya harus memberikan tingkat efisiensi bbm yang baik. Selain itu faktor harga juga suatu yang sangat penting di segmen ini.

Namun kali ini berbeda, bukan hanya mesinnya membesar, tapi harganya juga meningkat. Bahkan tipe tertinggi 1.200 cc memiliki banderol lebih dari Rp 150 juta. Menurut TAM, ini semata-mata untuk memenuhi tuntutan konsumen. 

Foto - Toyota: Konsumen Ingin LCGC Dengan Performa Baik

“Kami melakukan survei, banyak masukan konsumen untuk masalah engine performance. Itu yang melatarbelakangi peluncuran versi 1.200 cc ini," kata Henry Tanoto selaku Vice President TAM, di Westin, Jakarta. Sebagai informasi, sebelum ini di segmen LCGC hanya Datsun Go Panca, Datsun Go+ Panca dan Honda Brio Satya yang memakai mesin 1.200 cc. Secara performa, ketiganya juga lebih baik dibanding duo kembar bermesin 1.000 cc itu. 

Tapi TAM tidak serta merta membunuh varian mesin 1.000 cc karena masih ada banyak yang konsumen tetap ingin memilikinya karena dianggap tetap lebih irit BBM. "Yang 1 liter (1.000 cc)  tetap diperlukan, karena masih ada yang concern soal efiesiensi. Sekali lagi harapannya, varian 1.000 dam 2.000 cc benar-benar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di segmen ini,” jelas Henry.

#toyota #agya

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.