Mitsubishi Xpander yang sudah laku belasan ribu unit terhitung berdasarkan Surat Pemesanan Kendaraan ternyata kebanyakan dibeli tak pakai sistem kredit. Hal ini disebut PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) karena segmentasi konsumennya masih banyak dari kalangan ekonomi atas.
Apalagi merek berlogo tiga berlian ini sebelumnya mengungkap bahwa Xpander yang terlaris adalah tipe tertinggi. "Hampir 40 persen pembeli Xpander sejauh ini dengan cash, sisanya kredit. Karena ini ada kaitannya dengan profile konsumen. Jadi mungkin rata-rata bukanlah first buyer," terang Irwan Kuncoro, Director of Sales & Markteting Division PT MMKSI (20/9).
Dilanjutkan oleh Amirudin selaku Head of Sales & Marketing Region 2 Department PT MMKSI, first buyer menurutnya sangat kritis dengan tawaran leasing, konsumen segmen ini sangat berharap uang muka murah, bunga ringan dan tenor panjang.
"Ketiganya harus dikombinasi jadi satu. Nah, sejauh ini pembeli Xpander itu rata-rata rata menjadikan Xpander sebagai mobil kedua atau replacement, mereka tidak terlalu selektif dengan tawaran leasing," jelas Amirudin.
Mitsubishi Indonesia pun meyakini bahwa komposisi pembeli dan sitem pembayaran mobil barunya itu akan terus berkembang. "Karena yang kita garap bukan konsumen dengan lebih dari satu mobil saja, tapi juga first buyer. Nanti kita akan racik terus formulasinya agar first buyer jadi yang paling banyak beli Xpander," tutup Irwan.
Sebagai informasi, per 20 September 2017, Mitsubishi Xpander telah dipesan sampai 15 ribu unit berdasarkan Surat Pemesanan Kendaraan alias SPK di seluruh Indonesia.