Beranda Berita

Daihatsu Ayla 1.200 CC Menyasar Anak Muda "Berada"

Berita
Penulis: Danu P Dirgantoro
Senin, 10 April 2017 14:00 WIB
Berita - Daihatsu Ayla 1.200 CC Menyasar Anak Muda "Berada"
Bagikan ke:

Daihatsu Ayla terbaru bermesin 1.200 cc benar-benar tampil sangat modis. Daihatsu pun pasang target dalam segmentasi yang cukup menarik, yaitu para anak muda dari kalangan berada. Tapi, Ayla bermesin baru tersebut harus menghadapi kompetitor dari kubu Honda.

"Ayla 1.200 cc itu sengaja kami rancang berdesain sangat sporty, berjiwa muda. Karena dari survei, banyak anak muda memilih Ayla. Target kami, Ayla 1.200 cc diperuntukkan bagi anak muda yang punya orang tua lebih berada, dia beli lah ini," tukas Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (7/4). Jadi agak berbeda dengan varian 1.000 cc yang lebih banyak menyasar pembeli pertama mobil.

Di sisi lain, persentase volume target penjualan Ayla 1.000 cc dan 1.200 cc diproyeksi "gemuk" di 1.000 cc. "Ayla 1.000 cc ditargetkan terjual sebanyak 2.000 unit per bulan, dan Ayla 1.200 cc targetnya 1.000 unit per bulan,” papar Amelia.

Suka tidak suka, Ayla 1.200 cc harus berjibaku merebut hati calon konsumennya dari Honda Brio Satya yang juga bermesin 1.200 cc. Lantas apa keunggulan Ayla yang tak punya transmisi CVT?

Foto - Daihatsu Ayla 1.200 CC Menyasar Anak Muda "Berada"

"Ayla tentunya lebih affordable, lebih terjangkau harganya. Itu yang membuat kita lebih unggul dari kompetitor," bangga wanita berambut pendek itu. Hal itu ada benarnya.

Untuk memiliki Brio Satya bertransmisi otomatik CVT, konsumen perlu mengeluarkan Rp 151,5 juta. Sementara Ayla 1.200 cc bertransmisi otomatik harga termahalnya hanya Rp 146,25 juta. Artinya berbeda Rp 5 jutaan di segmen yang sangat sensitif terhadap harga.

#daihatsu #ayla #honda #brio

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.