Ternyata sistem tuas transmisi elektronik yang terpasang pada produk Fiat Chrysler Automobile (FCA) menuai masalah. Meskipun teknologi ini terbilang canggih namun dianggap membingungkan pengemudi bahkan menimbulkan kecelakaan.
Menurut hasil laporan penyelidikan Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA), jumlah kecelakan akibat sistem ini mencapai 100 kasus. Dengan korban cedera mencapai 30 orang serta laporan keluhan pelanggan sekitar 300 kasus.
Dari penyelidikan yang dilakukan, diketahui tuas transmisi tersebut bertugas mengatur posisi transmisi. Namun shifter atau tuas tidak berpindah posisi seperti pada kendaraan bertransmisi otomatik pada umumnya. Sistem persneling elektrik yang dipasang pada Jeep Grand Cherokee, sedan Dodge Charger, dan sedan Chrysler 300 ini memang berbeda.
Tidak hanya bentuknya yang lebih modern dan menarik di kabin, cara pemindahan giginya tak biasa. Misalnya untuk memindahkan posisi transmisi dari parkir (P) ke maju (D), pengemudi harus menekan tuas itu ke belakang selama beberapa detik. Setelah lampu indikator D menyala, tuas itu memantul kembali ke posisi semula (tegak lurus), seolah-olah belum dipindahkan. Begitupun jika ingin mundur. Pengemudi harus mendorong tuas itu ke depan hingga lampu indikator (R) menyala, namun batang persneling memantul kembali ke posisi semula meski transmisi sebenarnya sudah berpindah.
Sistem ini sangat berbeda dengan persneling konvensional, di mana tuas akan berada di posisi yang telah ditentukan, tanpa memantul kembali ke posisi awal. NHTSA menganggap sistem transmisi ini berpeluang besar membuat pengemudi melakukan kesalahan dalam memindahkan posisi tuas transmisi.
Hingga saat ini penyelidikan terus dilakukan lembaga tersebut dan sudah mencapai 856 ribu kendaraan. Begitu juga dengan pihak pabrik yang masih melakukan pemeriksaan dan kemungkinan akan dilakukan penarikan produk dari pasar.