Nissan Malaysia melalui Edaran Tan Chong Motor (ETCM) baru saja mengumumkan soal recall yang akan mereka lakukan pada beberapa model Nissan yang bermasalah pada inflator airbag keluaran Takata serta permasalahan pada pintu bagasi belakangnya.
Mobil-mobil yang di recall untuk diganti airbag dari Takata pada lingkar kemudinya adalah 12.634 unit Nissan Navara CBU maupun CKD yang diproduksi sejak tahun 2007 hingga 2014. Selain itu ada 10.763 unit Nissan Latio varian CKD yang diproduksi sejak Juli 2007 hingga Oktober 2013. Kemudian ada juga 4.874 Nissan X-Gear yang diproduksi sejak November 2010 hingga Oktober 2013.
Ada juga penggantian airbag bagian penuimpang depan yang harus diganti oleh pihak Nissan kepada 10.589 unit Nissan X-Trail yang diproduksi sehak Mei 2002 hingga Maret 2007 dan 2.101 unit yang diproduksi sejak April 2007 hingga Desember 2008.
Tidak hanya itu, ada juga soal penggantian yang gharus dilakukan pada salah satu bagian pintu bagasi belakang kepada 4.001 unit Nissan Serena S-Hybrid CBU yang diproduksi sejak September 2012 hingga November 2013. Untuk versi CKD dari Nissan Serena S-Hybrid juga harus dilakukan penggantian pada 3.715 unit yang diproduksi sejak Febuari 2014 hingga Maret 2016.
Nissan X-Trail pun juga mendapatkan masalah yang sama pada 8.756 unit yang diproduksi Agustus 2014 hingga Desember 2015. Dan yang terakhir adalah 5.701 unit Nissan Navara yang diproduksi sejak September 2011 hingga Febuari 2016.
Itulah semua mobil Nissan di Malaysia yang di recall oleh pihak Nissan. Soal Nissan di Indonesia, pihak PT Nissan Motor Indonesia (NMI) belum bisa memberikan jawaban perihal recall besar-besaran ini. "Saya belum bisa informasikan apa-apa saat ini. Jika memang ada recall, pasti kami keluarkan official statement," jawab Budi Nur Mukmin selaku General Manager Marketing Strategy & Product Planning NMI saat dihubungi.
Melihat beberapa model yang pabriknya sama dengan model Nissan di Indonesia, ada kemungkinan model di negara kita juga terkena. Tinggal tunggu saja pemberitahuan dari Nissan, karena Budi berjanji akan segera memberi informasi bila di Indonesia ada yang terkena.