BMW memang sudah gencar menjual i8 dan i3 di luar negeri. Kenapa Indonesia belum juga kebagian? BMW i8 sebagai sebuah mobil sport hybrid sedangkan BMW i3 adalah sebuah hatchback listrik yang ditujukan sebagai mobil untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
BMW Group Indonesia memang pernah memajang salah satu modelnya yaitu BMW i8 ppada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Saat itu status BMW i8 hanya menjadi pajangan dan tidak untuk diperjual belikan hingga saat ini. BMW i8 tampil perdana kehadapan publik di film Mission Impossible: Ghost Protocol dan dikendarai oleh Tom Cruise.
BMW i8 adalah sebuah mobil sport murni dua pintu. Mengusung mesin bensin turbo tiga silinder 1.500 cc bertenaga 231 dk. Sedangkan motor listriknya mampu menyemburkan tenaga 131 dk. BMW Group Indonesia masih merasa tidak yakin untuk bisa menjual mobil hybrid ini. Padahal di Indonesia beberapa importir umum (IU) sudah melakukan penjualan BMW i8 dan mobil ini pun sudah terlihat berkeliaran di jalanan ibukota.
Namung bagi BMW Group Indonesia bukannya tidak ingin untuk menjual produk ini, namun masih banyak yang harus dilakukan soal infrastruktur, baik secara internal ataupun eksternal. “Karena kendaraan ini tidak semudah model lain, kami butuh menjelaskan kepada konsumen lebih jelas mengenai produk ini. Karena teknologinya sangat tinggi, jadi kita perlahan membangun kesadaran masyarakat dulu,” ujar Jodie O’tania selaku Corporate Communications Departement BMW Group Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis akhir pekan lalu.
Aturan yang tidak jelas dari pemerintah soal mobil hybrid juga menjadi salah satu alasan BMW untuk belum menjualnya di Indonesia. “Kita juga membutuhkan peraturan yang jelas mengenai kendaraan hibrida atau listrik. Kita juga butuh tenaga ahli, karena menangani mobil seperti ini tidak bisa sembarang orang,” ujar Jodie.
Untuk i3 sendiri, BMW juga melihat belum banyak kebutuhannya saat ini di Indonesia, Selain itu infrastruktur pendukung juga dibutuhkan, seperti fasilitas fast charging di tempat-tempat umum. Tanpa banyaknya titik pengisian listrik cepat, maka memakai mobil listrik bisa merepotkan berhubung jarak tempuhnya saat ini belum terlalu jauh.