Tak lama setelah Volkswagen memutuskan untuk membeli kembali ratusan ribu mobil konsumennya dalam upaya damai diesel-gate, ternyata Daimler Chrysler mendapat gugatan serupa.
Induk perusahaan Mercedes-Benz ini pada 22 April lalu dikabarkan mendapat surat panggilan dari Departemen Kehakiman AS. Lembaga itu mendapat pengaduan dari konsumen Mercedes-Benz bermesin diesel. Mesin peminum solar yang dilengkapi teknologi polusi kontrol BlueTEC ini dituding bisa mati sendiri saat kendaraan berada dalam suhu dingin di bawah 50 derajat Fahrenheit.
Saat itu, gas buang yang dihasilkan pada mesin diesel diklaim melebihi 19 kali ambang batas emisi yang telah ditentukan oleh perundangan emisi Amerika Serikat. "Mercedes-Benz tidak pernah menyatakan bahwa ketika suhu turun di bawah 50 derajat, kinerja mesin akan tetap optimal," jelas Hagens Berman, pengacara Daimler Chrysler seperti yang dikutip Car and Driver (22/4).
Pabrikan mobil asal Jerman ini juga menyangkal jumlah emisi gas buang yang berlipat 19 kali dari ambang batas ketentuan federal. Mereka balik menuding kalau angka yang diklaim konsumennya tidak berdasar.
Walau demikian Daimler kabarnya tetap akan bekerjasama penuh dengan pihak berwenang di AS dalam melakukan penyelidikan. Selain itu Mercedes-Benz juga melakukan penyelidikan internal terhadap masalah ini.