Setelah selesai libur lebaran di bulan Juli 2016 kemarin, tim OtoDriver juga telah selesai melakukan pengetsan bernama Single Brand Experience (SBE).
Tradisi Single Brand Experience pada OtoDriver ini sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu yang bertujuan untuk melakukan pengetesan pada beberapa tipe mobil dari salah satu merek yang ada di Indonesia. Dalam hal ini, BMW menjadi pilihan dari OtoDriver untuk dilakukan pengetasan pada satu unit BMW X5 xDrive 25d dan dua unit BMW 520d.
Saya yang mendapatkan BMW X5 disini ingin mencari tahu apakah mobil ini bisa disebut sebagai ‘One Car for All’. Maksudnya disini adalah karena mobil ini memiliki dimensi yang besar dan hadir dengan mesin advanced diesel dari BMW yang diklaim memiliki tenaga yang besar namun konsumsi BBM yang irit, apakah ia tetap bisa dijadikan mobil yang tangguh layaknya SUV sejati, praktis seperti layaknya MPV, senyaman mobil sedan premium, secepat mobil sport dan sehemat seperti mobil city car.
Mobil ini dipersenjatai dengan mesin diesel empat silinder berkapasitas 2.000 cc turbo. Sebenarnya mesin ini masih sama seperti 520d seperti yang dipakai rekan saya, Fitra dan Diandra, namun tenaganya ditingkatkan. Jika 520d bertenaga 190 dk dan torsi 400 Nm, X5 25d bertenaga 213 dk dengan torsi 450 Nm. Mungkin ini untuk mengakomodir bobotnya yang hampir menyentuh 3 ton.
Saya pun penasaran dengan tenaga dan torsinya ini, lalu saya pun melakukan pengetesan akeselerasi 0-100 km/jam menggunakan Race Logic. Hasilnya? SUV besar ini mencatatkan akselearasi dalam 7,7 detik! Sebuah performa yang hebat, mengingat Diandra dalam 520d 'hanya' mendapatkan waktu 7,9 detik saat ia mengetesnya.
Berbicara soal ketangguhannya, BMW X5 memang lahir sebagai sebuah SUV premium dari BMW. Ini merupakan generasi ketiga dari X5 yang pertama kali lahir sejak tahun 1999. X5 sudah lahir sebagai mobil penggerak empat roda atau all-wheel drive (AWD) dengan ground clearence yang tinggi seperti SUV 4x4 sejati.
Di generasi ketiga ini, teknologi AWD yang disebut sebagai xDrive memiliki kemampuan untuk bisa menstabilkan laju kendaraan dalam segala medan. Namun, sebenarnya ia tidak sanggup untuk diajak off-road berat karena tidak dilengkapi dengan low-gear. Lantas kami tak tahu siapa yang tega membawa SUV premium seharga Rp 1,3 miliar on the road ini untuk off-road.
Sejauh ini yang kami tahu senang membawa X5 baru ke medan lumpur hanyalah reviewer seperti saya atau test driver BMW sendiri. Sangat jarang orang yang membeli mobil ini dari dompet sendiri mau mencemplungkannya ke medan off road secara sengaja. Jadi ia memang bukan mobil yang paling tepat untuk off-road, tapi setidaknya cukup mumpuni.
X5 ini juga layak dibilang memiliki kepraktisan seperti sebuah MPV, pasalnya mobil ini memiliki dimensi yang besar sehingga sudah pasti kelegaan kabinnya juga didapatkan. Mampu menampung 5 orang dewasa secara leluasa dan nyaman ditambah juga dengan aksesnya yang mudah saat memasukan barang dan koper berukuran besar ke dalam bagasi karena akses bagasinya yang besar.
Saya pun mengajak istri, kedua orang tua saya dan juga adik saya untuk jalan-jalan mengujungi beberapa keluarga saat liburan ini. Menurut ayah saya yang mengambil kesempatan untuk duduk di jok belakang terasa sangat luas dengan legroom yang juga besar. “Buat orang tua ini nyaman, ruang kakinya lebar dan tempat duduknya nyaman,” ungkap ayah saya. Keleluasaannya juga makin tersasa karena hadirnya fitur sunroof dan panoramic roof yang menambah kesan luas di dalam kabinnya.
Kenyamanan di kabin belakang juga bertambah karena hadirnya AC di kabin belakang via konsol tengah, sehingga orang di baris kedua tidak merasakan kepanasan saat berjalan siang hari yang terik sekalipun. Adanya roller sun blind di kedua pintu belakang juga dapat menghalau sinar matahari dari samping yang menyerang mata penumpang belakang.
Soal mobil ini diposisikan sebagai city car, di sini saya merasa agak kelewatan. Bagaimana mungkin sebuah SUV besar memiliki kehematan ala mobil mungil? Dan jelas sekali di sini mesin dieselnya ambil peranan penting. Terbukti saat saya mengetesnya di dalam kota yang mencatatkan konsumsinya 11 km/liter. Sedangkan untuk pengetesan konsumsi BBM luar kotanya melebihi 15 km/liter. Ini mirip dengan kebanyakan hatchback mungil. Jangan lupakan juga kalau saya tetap punya torsi dan tenaga berlimpah dari mesin.
Selain itu saya juga meminta istri saya untuk mengendarai mobil ini, untuk melihat bagaimana perspektif pandang seorang wanita terhadap kemudahan membawa mobil ini. Ternyata ia sangat menyukainya karena setirnya yang enteng, mudah mengontrol mobil karena posisi mengemudinya yang baik ditambah lagi adanya sonar sebagai sensor parkir yang ditampilkan di layar entertainment saat masuk gigi mundur sehingga memudahkan melakukan parkir di mana saja.
Bahkan di akhir sesi tes, istri tercinta meminta saya untuk membelikannya satu. Waduh!
Kesimpulan
BMW X5 xDrive 25d ini walaupun lahir sebagai sebuah SUV, ia tetap cocok disebut sebagai 'One Car for All'. Memiliki kepraktisan seperti MPV, kenyamanan sedan premium, memiliki tenaga yang baik walaupun bermesin diesel dan yang pasti konsumsi bahan bakarnya irit seperti city car. Jika hanya memiliki satu slot untuk mobil di tempat tinggal Anda, cukup koleksi BMW X5 diesel dan ia akan melakukan semuanya untuk Anda.
SPESIFIKASI TEKNIS
BMW 520d Luxury
Harga: Rp 1,159 Miliar off the road
Kapasitas Mesin: 1.995 cc 4 silinder turbo diesel
Tenaga maksimum: 218 dk/4.400 Rpm
Torsi maksimum: 450 Nm/1.500-2.500 rpm.
Transmisi: Otomatik 8-Speed
Penggerak: All Wheel Drive
BACA JUGA: