Pekan ini bakal jadi periode sibuk untuk Ferrari. Hal itu disebabkan oleh rencana pabrikan Kuda Jingkrak itu untuk menjual sebagian sahamnya kepada publik. Bloomberg melansir penjualan perdana saham (IPO) Ferrari bakal dilakukan di Bursa Saham New York (NYSE).
Fiat-Chrysler Automobile NV sebagai induk perusahaan Ferrari berencana untuk menjual sebanyak 10 persen saham yang mereka miliki. Dari saham itu, Ferrari diperkirakan bisa meraup dana hingga Rp 10,4 triliun. Angka yang fantastis untuk sebuah perusahaan otomotif.
Namun hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi. Citra Ferrari sebagai brand yang eksklusif dianggap mampu menambah daya tarik saham tersebut. Apalagi Ferrari juga dikenal sebagai pembuat mobil untuk orang superkaya sehingga membuat investor tak ragu dengan kinerja perusahaan.
Penjualan saham itu juga diharapkan mampu mendongkrak valuasi perusahaan. Saat ini Ferrari ditaksir sebagai perusahaan bernilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 120 triliun. Proses IPO itu sendiri diprediksi bakal mengerek nilai perusahaan ke angka US$ 11 miliar atau sekitar Rp 190 triliun.
Hingga saat ini belum diketahui berapa harga per lembar saham Ferrari. Rencananya harga penawaran itu bakal diumumkan Jumat pagi, sebelum resmi menjadi perusahaan terbuka.
Namun harga saham per lembar Ferrari diperkirakan bakal mencapai US$ 48 hingga US$ 52. Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang IPO yang dilakukan General Motors yang cuma berada di angka US$ 38 per lembar sahamnya.
CEO Fiat-Chrysler yang juga Chairman Ferrari, Sergio Marchionne menyatakan perusahaannya layak dihargai tinggi. Sebab, Ferrari sudah dikenal sebagai pembuat mobil yang bergengsi di dunia. "Seperti Prada SpA atau Hermes International SCA di industri fashion," kata dia.
Belum puas hanya membeli mobilnya? Beli saja sahamnya. Anda pun bisa bangga sebagai salah satu pemilik perusahaan supercar paling terkenal di dunia.