Maserati akan memiliki produk SUV pertama mereka bernama Levante yang meluncur di 2016. Tapi belum-belum terancam tidak hadir di pasar Indonesia, padahal Maserati Indonesia sedang gencarnya beraktivitas.
Saat ditemui di sela-sela acara Maserati Lifestyle Journey, Bali (5-7/10) lalu, OtoDriver berkesempatan bertemu dengan Fabrizio Cazzoli, Regional Director Maserati Asia. Pria Italia itu menyebut pasar SUV sangat kuat di dunia. "Makanya kami membuat Levante. Mobil ini berjenis SUV sembari tetap mempertahankan tradisi Maserati," tutur Fabrizio. "Kami tahu pasar SUV di Indonesia sangat besar, namun ada sedikit masalah memasukkan Levante ke Indonesia."
Masalah yang dimaksud adalah ketidakcocokan antara spek mesin yang dipakai dan bahan bakar di Indonesia. "Levante menggunakan mesin diesel modern berspek Euro 6, sementara BBM di Indonesia maksimal hanya Euro 3," tambah Fransiska Renata, CEO Maserati Indonesia. Dikonfirmasi ke Fabrizio, ia mengiyakan kalau Levante di awal peluncurannya pada awal 2016 hanya tersedia diesel. Versi bensin mungkin akan dibuat namun belum ditentukan kapan. "Kami meminta ke Maserati untuk memproduksi Levante bensin, atau minimal membuat dieselnya cocok dengan BBM di sini."
Tapi hal itu sulit dilakukan bila hanya Indonesia yang meminta. Pasalnya harus ada volume tertentu supaya dapat diproduksi dengan memenuhi skala ekonomi. Artinya mesti ada permintaan dari sejumlah negara lain. Keputusan Maserati hanya memproduksi diesel di awal kemunculan Levante memang agak aneh, mengingat reputasi merek ini selama 101 tahun menciptakan mobil sport dan eksotis.
Meski begitu, rumor yang beredar di 2018 akan hadir mesin bensin V8 560 dk untuk Levante, yang akan membuatnya langsung jadi Super-SUV. Sementara mesin diesel yang akan muncul di awal juga tidak pelan. Mesin 2.987 cc V6 turbo ini mampu menyemburkan 275 dk dan torsi monster 600 Nm. Bila masuk Indonesia, maka Levante akan menjadi pesaing berat Range Rover, Porsche Cayenne dan BMW X5.