Lamborgini dikabarkan tidak jadi memproduksi mobil sport hybrid mereka. Mobil konsep Asterion yang dikenalkan pada ajang Paris Motor Show 2014 itu pun disebut-sebut tidak akan masuk show room, setidaknya dalam waktu dekat ini. Dikutip dari Evening Standard, Lamborghini menggeser Asterion dari antrean mobil yang akan mengisi line-up mereka.
Jadi batal diproduksi? Bos Lamborghini Stephan Winkelman tidak menjawab secara spesifik soal pembatalan produksi tersebut. Hanya saja, dia menyebut mobil hybrid sport itu kurang diminati oleh konsumennya. "Asterion dibuat untuk menunjukan kemampuan kami, dan kami mau tahu reaksi konsumen," ujar dia.
Winkelman mengatakan, Asterion dirancang sebagai mobil sport berperforma tinggi, namun lebih ramah lingkungan karena dilengkapi tenaga listrik. Hanya saja sambutan konsumen kurang positif meski tetap mendukung teknogi hibrida tersebut. Apalagi, mobil jenis sport seperti Lamborghini bukan mobil yang dipakai harian dan rata-rata jarak tempuhnya cuma 3.000 km per tahun.
"Konsumen kami bilang perkembangan teknoloi bagus, tapi tetap mesti ada pengaruh pada performa daripada cuma menambahkan masalah kelistrikan," ujar Winkelman. Awalnya, jika jadi diproduksi, Asterion akan dibekali teknologi hybrid. Mesinnya sendiri berkapasitas 5.200 cc V10 yang dipakai oleh Huracan. Rencananya mobil tersebut bakal dibanderol dengan harga Rp 7,2 miliar.
Alasan lain yang membuat Asterion batal diproduksi adalah perkembangan pasar. Makin cerahnya pasar di kelas SUV membuat Lamborghini bakal berkonsentrasi pada varian Super-SUV mereka. Winkelman pun menyatakan Lamborghini untuk saat ini akan lebih fokus untuk memproduksi SUV Urus mereka. Apalagi mobil tersebut rencananya bakal diluncurkan pada 2018 mendatang.