Inflator airbag Takata yang mengandung amonium nitrat terbukti membahayakan pengguna mobil. Ammonium nitrat yang digunakan oleh Takata Corporation sebagai propelan airbag buatannya itu tidak stabil jika terkena suhu lembab. Akibatnya, airbag mengembang berlebihan dan akhirnya meledak lebih keras dibanding batas aman.
Takata disebut sebagai satu-satunya perusahaan yang menggunakan ammonium nitrat sebagai propelan airbag. Jumlah pemakainya sangat banyak di dunia, tapi akhir-akhir ini didera kasus recall serta beberapa kecelakan yang dituduh mengakibatkan cedera lebih gara-gara ledakan airbag mereka.
Seperti diberitakan Reuters, Jumat (6/11/2015), Mazda Motor Corporation menegaskan, airbag dengan kandungan itu mulai dilarang di Amerika Serikat karena membahayakan. "Kami tidak akan lagi menggunakan inflator airbag Takata yang mengandung amonium nitrat pada mobil baru kami," kata Executive Vice President Mazda, Akira Marumoto.
Toyota juga tidak mau lagi membeli inflator airbag yang dibuat oleh Takata yang menggunakan amonium nitrat. "Kami menempatkan prioritas terbesar untuk memastikan keamanan dan kepercayaan dari pelanggan kami," kata Akio Toyoda, Presiden Toyota. Namun, Toyoda tidak akan meninggalkan Takata sepenuhnya sekaligus, meski akan mempertimbangkan tipe airbag lain jika terbukti lebih aman.
Sebelumnya Honda juga mengambil keputusan untuk tidak menggunakan airbag dari Takata setelah dilakukan litigasi atas dugaaan inflator airbag yang bermasalah. Takata juga diduga telah memanipulasi dan menyembunyikan data uji peranti tersebut.
Regulator Amerika Serikat mengatakan, inflator airbag Takata menggunakan propelan kimia yang diduga menyebabkan airbag meledak dengan tekanan terlalu tinggi dan terdapat pecahan logam yang terlontar setelah airbag meledak.