Deteksi Kerusakan Suspensi Sambil Mengemudi

Deteksi Kerusakan Suspensi Sambil Mengemudi

Seiring pemakaian, kondisi suspensi mobil Anda akan menurun. Apalagi kondisi jalanan di saat musim hujan seperti ini banyak yang rusak dan berlubang akibat tergerus oleh air hujan. Hal ini juga berimbas dengan kondisi kaki-kaki kendaraan roda empat Anda karena sering melewati jalan-jalan seperti ini.

Sebelum penurunan kondisi suspensi ini mempengaruhi pengendalian dan kenyamanan, ada baiknya kita deteksi lebih awal. Tak perlu harus ke bengkel untuk hal ini. “Melewati lubang dan jalan rusak memperpendek usia kaki-kaki. Deteksi dini kerusakan bisa kita lakukan sendiri sambil mengemudi, kok,” ungkap Faisal Hendiyanto selaku pemilik Jaya Technic Suspension.

Semua cara mendeteksinya dapat dilakukan saat Anda berada di belakang lingkar kemudi sambil berkendara. Berikut beberapa trik untuk mendeteksinya:

Pertama, mendengar timbulnya suara pada kaki-kaki adalah cara deteksi paling mudah. Jika muncul bunyi tak wajar atau lebih keras dari biasanya, bisa jadi ada yang tidak beres. Bedakan jenis bunyinya. Suara benturan teredam seperti gluduk-gluduk biasanya akibat karet-karet sudah aus. Bisa karet support sokbreker atau karet stabilizer

Lalu bunyi benturan logam kletek-kletek bisa berasal dari joint. Paling mudah rusak adalah linkstabilizer. Namun bisa juga diakibatkan ball joint dan tie rod. Jika bunyi ini terdengar saat roda berbelok patah, kemungkinan dari as roda, pada mobil penggerak roda depan.

Selain itu, juga ada jenis bunyi dengung. Ini bisa dari bearing roda atau ban. Bila bearing rusak, akan terdengar dengung sejak kecepatan rendah. Sedangkan dengung yang diakibatkan ban bisa timbul di kecepatan tertentu yang lebih tinggi, biasanya di atas 60 km/jam. Coba lakukan rotasi ban untuk mengetahui apakah dengung ikut pindah seiring rotasi ban.

Kedua, deteksi getaran mobil. Getaran bisa diakibatkan dari 3 hal, yaitu roda tidak balans, ban benjol, atau terparah pelek rusak. Ketiganya bisa disebabkan roda pernah membentur lubang di jalan. Deteksi lebih lanjut pun cukup mudah. Bisa sambangi bengkel spooring dan balancing untuk melakukan balans roda. Analisa getar akan lebih komprehensif di atas mesin balans roda.

Ketiga, kaki-kaki kurang prima juga bisa dirasakan dari ayunannya. Coba lewati polisi tidur, jika suspensi mengayun lebih dari dua kali, kemungkinan sokbreker lemah. Pengendalian mobil di kecepatan tinggi akan terasa limbung. Selain mengundang bahaya, bisa mempercepat usia pakai komponen lain. Misalnya ban termakan tidak rata.

Keempat, rasakan apakah setir ‘tertarik’ kiri atau kanan? Limbung pada kecepatan tinggi? Kemungkinan sudut-sudut keselarasan roda alias wheel alignment berubah. Solusinya cukup mudah, cukup minta pengecekan ke bengkel spooring dan balancing. "Biasanya operator spooring akan memberi info jika ada bagian suspensi yang sudah rusak. Karena mereka menolak untuk melakukan spooring karena kerusakannya membuat tidak bisa dilakukannya spooring," tambah pria ramah ini,

Satu lagi yang cukup mudah dilakukan adalah melakukan putaran balik hingga batas maksimum gerak kemudi. Bila ada suara kletek-kletek, besar kemungkinan as roda sudah dalam kondisi tidak sempurna, atau joint as roda telah aus. Ini kerap terjadi di kendaraan penggerak depan yang sudah berumur.

Jadi sekarang saat berkendara, kenali hal-hal di atas supaya kerusakan tidak merembet lebih jauh lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 

Bagikan

Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com