Bagi pemilik mobil yang tinggal di kota besar dan beriklim tropis seperti Jakarta atau Surabaya, AC merupakan peranti wajib. Hal ini disebabkan oleh panasnya udara dan tingkat keamanan yang memaksa pengemudi untuk selalu menutup kaca. Terbayang bagaimana rasanya di saat kita menerjang kemacetan pada siang hari yang terik dan tiba-tiba AC rusak?
Agar mimpi buruk itu tak terjadi, maka 'kesehatan' AC mobil mutlak terjaga. Salah satu komponen utama AC adalah kompresor, fungsinya dalam menyejukkan udara sangat vital. Tugas utamanya sebagai pompa yang digerakkan oleh putaran mesin untuk menghasilkan tekanan tinggi dan menekan freon untuk mengalir di sistem AC.
Celakanya, komponen kompresor AC ini kerap luput dari perhatian karena posisinya agak ngumpet di ruang mesin.
“Selama AC dirasa masih dingin, biasanya konsumen tidak mau mengecek keadaan setiap komponen sistem AC. Apabila kita bisa mendeteksinya sebelum terjadi kerusakan parah yang berujung harus dilakukan penggantian part yang padahal tadinya masih bisa ditolong dengan melakukan servis saja,” ujar Tiyono selaku mekanik dari bengkel AC Sejuk Abadi yang berkawasan di Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Rusaknya kompresor AC dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen lainnya yang berhubungan. Ini akan membuat Anda merogoh kocek semakin dalam untuk mengganti komponen lainnya akibat kompresor AC yang dibiarkan rusak.
Tiyono membagi tips untuk mendeteksi kerusakan kompresor agar mencegah masalah yang lebih parah pada komponen tersebut dan lainnya.
1. Kompresor AC mengeluarkan suara kasar
Ketika AC mobil dihidupkan terdengar suara agak kasar dari ruang mesin. Tapi saat AC dimatikan, suara kasar tadi hilang dan hanya terdengar suara mesin, itu bisa jadi tanda kompresor rusak. Penyebab suara kompresor kasar adalah karena oli kompresor yang kurang karena mungkin adanya kebocoran sehingga terjadi keausan beberapa bagian. Seperti piston kompresor, silinder piston, kompresor, bearing kompresor, dan oli kompresor.
2. Kompresi atau tekanan kompresor AC melemah
Ciri-cirinya adalah AC terasa tidak terlalu dingin apabila mesin berada di posisi rpm stasioner atau rpm rendah. Tapi ketika mesin digas lebih dari 2.000 rpm biasanya baru terasa dingin. Ini disebabkan oleh keausan pada dinding piston dan silindernya sehingga membuat tekanan di dalamnya tidak lagi sempurna atau terjadi kebocoran.
3. Kondisi fisik kompresor AC berlumuran oli
Jika dinding luar kompresor berlumuran oli, bisa dipastikan kompresornya mengalami kebocoran. Biasanya kebocoran ini terlihat dari bagian depan ataupun sisi belakang badan kompresor ataupun dari dua selang yang ada di badan kompresor. Penyebabnya adalah seal kompresor yang sudah tidak mampu menahan tekanan kompresor.
Jika Anda menemukan salah satu dari 3 gejala di atas, segera lajukan mobil Anda ke bengkel resmi bila masih dalam masa garansi. Atau Anda juga bisa datangi bengkel spesialis AC terdekat.
Tapi selama dalam perjalanan, jangan nyalakan AC supaya menghindari kerusakan lebih parah. Ini juga memperkecil risiko harus mengganti kompresor yang harganya jutaan Rupiah.