Peredaran oli palsu masih menjadi perbincangan hangat, bahkan beberapa waktu lalu Satreskrim Polres Jember, Jawa Timur berhasil menangkap oknum yang menjual oli palsu.
Bahkan berdasarkan keterangan kasat Reskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama melalui Kanit Tipidter Ipda Kukun menyatakan, sekarang pemilik gudang telah ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga kuat melakukan tindak pidana perdagangan barang ilegal, bahkan dijual dengan harga murah.
"Jadi pelaku dapat barang tersebut dari entah siapa itu yang berada di Jakarta, untuk di jual di Kabupaten Jember dengan harga murah," katanya, dikutip dari laman Tribun.com.
"Ciri-cirinya tidak ada segel pada penutup oli nya, dari warna juga biasanya lebih keruh," kata kata Angga Yudistira, Brand Manager, Rotary Auto, kepada OtoDriver.com, baru-baru ini.
Lebih lanjut Angga mengatakan ada ciri-ciri lain untuk membedakan oli palsu dan asli. Misalnya dari aroma oli yang ditawarkan, di mana oli palsu tercium lebih menyengat.
"Kalau dari aroma baunya itu lebih menyengat atau bau gosong, selain itu kemasan terlihat kusam atau bahkan penyok," tambahnya.
Bahkan menurut Angga ketika Anda tak tahu bahwa oli yang digunakan palsu bisa berdampak buruk bagi kendaraan. Sebab fungsi pelumasan tidak maksimal.
"Kondisi komponen mesin mobil dapat rusak dan bisa sampai turun mesin," tambahnya.
Di sisi lain, menurut Brahma Putra Mahayana, Jr Tech Specialist, Pertamina Lubricants mengatakan terdapat beberapa ciri oli palsu, dan bisa dilihat dari ciri fisiknya.
"Yes identifikasi awal dari kemasan, seperti barcode dan ada juga ciri-ciri fisik kemasan seperti yang tertera di web Pertamina Lubricants," ujarnya.
Dari pantauan OtoDriver.com di laman resmi Pertamina Lubricants tertera beberapa perbedaan dan ciri oli palsu dengan yang asli. Misalnya dari barcode yang tertera, kode yang ada di tutup botol dan beberapa ciri lainnya.