Dengan berakhirnya masa PSBB di DKI Jakarta, terlihat jalanan mulai dipadati mobil-mobil yang berlalu lalang.
Banyak orang yang mulai menggunakan mobil mereka setelah lama terparkir saat masa PSBB. Hal tersebut membuat jalanan kembali macet. Tak semua keluar untuk bertugas, sebagian orang hanya ingin memanaskan mobilnya saja, akibat terlalu lama di garasi. Namun tak hanya mesin yang perlu diperhatikan saat mobil jarang dipakai, namun juga kualitas cat dan body mobil.
Hal ini disebabkan oleh iklim di Indonesia yang memiliki tingkat kelembaban cukup tinggi, ditambah seringnya perubahan cuaca dari panas ke hujan secara tiba-tiba dan hembusan partikel debu polusi udara yang menempel pada body kendaraan akan membuat kondisi cat kendaraan menjadi lebih cepat kusam dan berjamur.
Marchel menyarankan agar para pemilik kendaraan, khususnya mobil, walaupun tidak digunakan untuk beraktivitas tetap melakukan perawatan sederhana, minimal membersihkan body kendaraan 1 atau 2 hari sekali dengan menggunakan lap microfiber.
"Lap microfiber itu memiliki daya resap yang besar, baik terhadap air maupun kotoran atau debu halus, dimana kotoran atau debu tersebut akan masuk ke dalam lapisan fiber kain dan tidak menyebabkan cat kendaraan tergores ketika kita melakukan pengelapan berulang-ulang" Ujar Marchel.
Marchel juga menejelaskan, hal ini berbeda dengan lap sintetis chamois yang cenderung dapat membuat lecet body kendaraan dikarenakan kotoran/debu akan tetap menempel pada permukaan lap tersebut.
Bagi pemilik kendaraan yang bodynya sudah di detailing atau sudah pernah di coating, pemilik racikan Callys Super Glossy ini menjelaskan bahwa sebaiknya hindari penggunaan shampoo mobil yang ber-Ph tinggi.
"Ketika mobil sudah di coating atau minimal detailing, ketika terkena air hujan atau cipratan kotoran, cukup siram saja dengan menggunakan air bersih lalu di lap menggunakan lap microfiber yang bersih, saya tidak menyarankan untuk dicuci menggunakan shampoo mobil, apalagi terlalu sering, karena kandungan Ph pada shampoo mobil biasanya memiliki reaksi yang negatif terhadap bahan dasar poles detailing maupun coating" jelas Marchel.