Oli mesin diwajibkan untuk penggantian secara periodik. Semisal tiap 5.000 km, 10.000 km dan bahkan ada yang menyebut hingga 20.000 km.
Namun pertanyaannya, mengapa oli harus rutin diganti? Secara singkat dapat dikatakan karena fungsi pelumas dari oli tersebut telah turun karena pemakaian. Lalu mengapa kualitasnya bisa turun?
Hal pertama yang menyebabkan kualitas oli pelumas karena oli mengalami ‘keracunan’. Hal ini muncul lantaran bahan bakar yang kita pakai. Sisa bahan bakar yang tidak terbakar yang akan menjadi racun bagi oli mesin. “Dalam kondisi dingin uap bensin kembali berubah menjadi cair dan turun perlahan menuju bak oli melalui sela-sela ring piston,” tutur Ade Rahmat dari ARP Motorsport, di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Faktor kedua adalah dari panas yang timbul dari mesin tersebut. Panas ini yang menyebabkan viskositas dari oli tersebut akan mengalami perubahan, jadi lebih encer dari sebelumnya.
“Oli mengalami perubahan seiring dengan perubahan temperatur pada mesin. Semakin panas maka kekentalannya pun menurun, oli menjadi semakin encer. Kondisi ini merupakan salah satu faktor menyebabkan anjloknya kemampuan pelumasan oli,” jelas Edward Adinata dari Raser Workshop yang berada di bilangan Blok S, Jakarta Selatan.
“Temperatur tinggi menyebabkan pula munculnya kerak di ruang mesin,”ungkapnya.
Efek rusaknya oli adalah munculnya gram pada mesin. Di dalam mesin terdapat bagian dari perangkat mesin yang bergerak dan masing-masing memiliki kontek poin yang menghasilkan gesekan. Sedikit banyak gesekan tersebut menimbulkan gram di dalam mesin.