Suspensi jadi bagian yang sangat krusial dari sebuah mobil, komponen ini berperan ganda sebagai bagian penentu dari kenyamaan sekaligus keselamatan. Kerusakan pada suspensi memberikan pengaruh pada handling dan kenyamanan.
Salah satu bagian paling rentan kerusakan adalah sokbreker, di mana perangkat ini punya umur pakai. “Umumnya mencapai angka 60 ribu km atau 3 hingga 5 tahun,” terang Hidayat dari Karya Per, Pondok Bambu, Jakarta Timur. “Jangan anggap remeh kerusakan pada sokbreker, karena erat sekali dengan keselamatan mengemudi di jalan,” sambungnya.
Berikut ciri kerusakan suspensi pada mobil anda.
1. Rembesan Oli
Munculnya rembesan oli pada sokbreker merupakan tanda kerusakan dan hilangnya masa oli dalam tabung sokbreker. Berkurangnya oli akan mengurangi kinerja shockbreaker dalam meredam guncangan.
2. Ban yang Tidak Rata
Shockbreaker rusak dapat menyebabkan telapak ban menjadi tidak rata. Hal ini karena pantulan-pantulan yang disebabkan ketika mobil berjalan. Ada bagian ban yang menyentuh jalan dan ada bagian ban yang tidak menyentuh jalan sehingga menjadi tidak rata.
3. Sulit Mengendalikan Setir
Berkurangnya kemampuan meredam pada sokbreker berpengaruh pada handling sehingga mobil lebih sulit dikendalikan. Kinerja per tidak akan teredam dan justru akan menimbulkan gerakan-gerakan yang cenderung liar.
4. Guncangan Saat di Perjalanan
Kerusakan pada sokbreker akan menjadikan kinerja per lebih dominan. Mobil akan terasa mental karena lemahnya redaman pada suspensi. Gerak kendaraan pun tidak akan stabil meski permukaan jalan relatif mulus.