Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Teknis

Mengetahui Cara Kerja Variable Geometry Turbocharger

Teknis
Sabtu, 2 Februari 2019 10:00 WIB
Penulis : Christoper


Teknologi Variable Turbine Geometry adalah generasi terbaru dalam teknologi turbocharger di mana turbo menggunakan baling-baling variabel untuk mengontrol aliran gas buang terhadap bilah turbin. Hadirnya teknologi ini berangkat dari masalah turbo yang tidak bekerja dengan baik pada kecepatan rendah. Jadi bagaimana cara turbo VTG mengatasi masalah ini?

Variable Turbine Geometry juga dikenal sebagai  Variable Geometry Turbocharger (VGT), atau Variable Nozzle Turbine (VNT). Turbocharger jenis Variable Turbine Geometry memiliki baling-baling kecil yang dapat mengarahkan aliran gas buang ke bilah turbin. Sudut baling-baling disesuaikan melalui aktuator. Sudut baling-baling bervariasi di seluruh rentang Rpm mesin untuk mengoptimalkan kerja turbin.

BACA JUGA

Pada gambar diatas, Anda dapat melihat baling-baling di sudut yang hampir tertutup. Posisi ini dioptimalkan untuk kecepatan Rpm engine rendah, pre-boost.

Dalam foto kedua, Anda bisa melihat arah aliran gas buang ketika baling-baling variabel berada di sudut yang hampir tertutup. Lintasan sempit yang harus dilalui gas buang mempercepatnya menuju bilah turbin, dengan demikian membuatnya berputar lebih cepat. Sudut baling-baling juga mengarahkan gas untuk mengenai bilah pada sudut yang tepat.

Berikutnya adalah bagaimana baling-baling VGT terlihat terbuka. Contoh mobil bermesin diesel yang menggunakan teknologi VGT Turbo ini yakni; Mitsubishi Pajero Sport, Chevrolet Trailblazer, Toyota Fortuner dan Hyundai Santa Fe.

 

Foto terakhir ini menunjukkan aliran gas buang ketika baling-baling turbin variabel terbuka penuh. Aliran gas buang kencang pada kecepatan engine tinggi sepenuhnya diarahkan ke bilah turbin oleh baling-baling variabel.

Menurut situs Paultan, Variable Turbine Geometry telah digunakan secara luas di mesin turbodiesel sejak 1990-an, tetapi belum pernah diterapkan pada mobil bermesin bensin dengan turbo.

Alasannya karena gas buang mesin bensin jauh lebih panas daripada gas buang mesin diesel, jadi umumnya bahan yang digunakan untuk membuat turbin VTG tidak tahan dengan panas.

Teks: Christo

Editor: Danu

Sumber: Paultan


Tags Terkait :
Mesin Toyota Mitsubishi Fortuner Pajero Sport
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait


Berita
GWM Tank 300 Bakal Punya Opsi Mesin Diesel. Punya Peluang Masuk Indonesia

2 bulan yang lalu


Berita
GIIAS 2024: Isuzu Fokus Di Segmen Logistik

3 bulan yang lalu


Berita
GWM Tank 300 Semakin Dekat Dengan Indonesia

4 bulan yang lalu

Berita
Konsumen Pajero Sport-Fortuner Mulai Bergeser Ke Kijang Innova Zenix

4 bulan yang lalu


First Drive
First Drive: GWM Tank 300 Hybrid. A Game Changer?

6 bulan yang lalu


Berita
GWM Tank 300 Penantang Terkuat Fortuner Dan Pajero Sport?

6 bulan yang lalu


Berita
Lebih Laku Dari Santa Fe, Hyundai Sebutkan Larisnya Palisade Berlatar Belakang Mirip Kijang Innova

1 tahun yang lalu


Berita
Diperkenalkan di GJAW 2023, Ini Sederet Perubahan Nissan Terra Facelift 2023

1 tahun yang lalu


Terkini

Bus
Transjakarta Resmi Buka Sekolah Khusus Pramudi Bus

2 jam yang lalu


Berita
Tahun 2024 Penuh Tantangan Bagi Industri Otomotif, Pabrikan Tetap Optimis

3 jam yang lalu


Pikap
Chang li, Pikap ‘Terkecil’ Di Dunia Sudah Mengaspal Di Indonesia

4 jam yang lalu


Bus
Inilah Golongan Penumpang Yang Digratiskan Naik Transjakarta

5 jam yang lalu


Berita
Industri Otomotif Jadi Pahlawan Devisa, Diharap Garap Segmen Murah Hybrid

6 jam yang lalu