Perusahaan jasa kiriman ekspres DHL baru-baru ini meluncurkan van terbaru StreetScooter Work XL untuk kebutuhan jasa pengiriman ke konsumen di Australia. Yang istimewa dari van adalah diaplikasikannya teknologi motor listrik sebagai energi penggeraknya. Van ini menggunakan basis van Ford Transit konvensional yang telah dimodifikasi.
Dilihat dari dimensinya, van StreetScooter Work XL memiliki kabin lebih bongsor dari versi aslinya yang memiliki kapasitas 4-8 meter kubik. Untuk menyimpan tenaganya, StreetScooter Work XL dibekali baterai lithium ion. Sementara, bodinya didesain khusus untuk kebutuhan pengiriman barang-barang paket DHL.
"Kami telah melakukan penelitian untuk mendapatkan solusi kendaraan listrik, termasuk StreetScooter ini untuk mengakses jalan-jalan di Australia," ungkap seorang juru bicara DHL seperti dikutip ATN. "Melalui van ini kami ingin memperkenalkan kendaraan yang lebih hijau dan ramah lingkungan untuk Australia dengan target operasi 70 persen dari layanan kami secara global melalui pengoperasian kendaraan yang ramah lingkungan sampai tahun 2025 nanti," imbuhnya.
"Van ini merupakan armada kiriman parcel yang sempurna untuk kebutuhan pengiriman di kota-kota besar dan kawasan urban dan akan membantu kami mengatasi meningkatnya volume kiriman parcel dengan armada yang lebih ramah lingkungan," ungkap Jurgen Gerdes, eksekutif di DHL yang bertanggung jawab di urusan pengiriman paket, e-commerce dan parcel.
Sampai akhir tahun 2018 mendatang, Deutsche Post DHL Group bersama StreetScooter dan Ford akan memproduksi 2500 unit e-van yang ramah lingkungan.
Seperti van StreetScooter, Work dan Work XL, van terbaru yang akan dikembangkan nanti juga akan dipasarkan kepada pihak ketiga alias tidak semata-mata untu memenuhi kebutuhan DHL sendiri.
"Proyek kerjasama ini akan menjadi proyek kerjasama kendaraan bebas emisi terbesar di Eropa dengan memproduksi van ukuran medium size," sebut Vice President Ford untuk kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Steven Armstrong.