Seorang penggiat desain grafis dan juga peminat otomotif asal Malaysia, Saharudin Busri, melakukan upaya reka ulang atas truk Mercy ‘Bagong’. Tentu saja, upaya dari petinggi sebuah perusahaan desain dan teknologi terapan di Malaysia ini patut disaluti. Bagaimana tidak, truk yang berkode resmi “L-Series” itu merupakan salah satu truk Mercedes-Benz yang tidak hanya Tangguh namun juga punya populasi yang besar.
Wilayah Asia-Pasifik, Afrika, dan juga Amerika Selatan merupakan kawasan yang sudah dirambah oleh truk yang punya julukan "Kurzhauber" alias Si Topi Pendek. Semua terjadi sejak truk legendaris ini mulai diproduksi di tahun 1959.
Mesin yang digendong berkapasitas 5.700 cc di mana pada versi awal (L 323 dan 327) punya potensi data sebesar 100 PS. Pada versi tahun 1964 ada model mesin injeksi dengan potensi data 130 daya kuda.
Seiring perjalanan masa baktinya truk yang satu ini juga menerima sejumlah perubahan. Mulai dari penambahan daya angkut, mesin yang lebih bertenaga, sampai sentuhan kecil pada penampilannya. Dan tahun 1995 pabrik di Afrika Selatan yang membuat Mercy Bagong menghentikan produksinya, untuk kemudian sempat dipindahkan ke pabrik Mercedes-Benz yang berada di Brazil.
Bukanlah hal yang mustahil jika reka ulang dari truk ini tidak berujung dilakukan produksi massal kembali. Tentu saja dengan struktur, fitur teknlogi, serta performa yang benar-benar baru.
Saharudin Busri, punya kemmapuan khusus mendesain kendaraan lama