Indonesia termasuk wilayah yang banyak disinggahi oleh beragam merek truk kelas dunia. Sejak pendudukan Belanda, hingga saat ini nyaris tak terbilang merek truk yang pernah melenggang di jalanan Nusantara.
Saviem adalah salah satu nama yang pernah merasakan aspal bumi Indonesia. Ya, ini adalah nama asal Prancis yang pernah wara-wiri paling tidak sampai awal era ’80-an. Nama ini merupakan akronim dari Société Anonyme de Véhicules Industriels et d'Équipements Mécaniques.
Untuk kendaraan angkut barang ukuran kecial diambil basis Goélette dan Galion, untuk truk menengah dan berat pakai yang bermesin Alfa Romeo, dan juga bikin bus. Pendekatan pasar memang agresif kala itu, fokus pada volume daripada kualitas, meski Saviem sempat jadi raja mobil barang di Prancis.
Saviem sendiri sebenarnya termasuk pabrikan yang rajin berkolaborasi dengan pabrikan lain. Dari tahun 1963 hingga 1977, Saviem bekerja sama dengan MAN yang asal Jerman. Sebagian dari isi perjanjian itu adalah; Saviem memasok kabin dan sebagai imbalannya, MAN memasok gandar dan mesin. Hasilnya adalah peluncuran rangkaian truk SM (Saviem-MAN). dan seri JM.
Eksistensi merek Saviem berakhir pada tahun 1978, ketika pemerintah Prancis mengeluarkan kebijakan reorganisasi perusahaan penghasil kendaraan berat di Prancis. Alhasil Berliet dan Saviem digabung untuk membentuk Renault Véhicules Industriels (RVI).
Salah satu sejarah penggunaan Saviem di Indonesia terjadi saat truk ini menjadi bagian dari proyek-proyek pembangunan pemerintah pada era 70-an hingga 80-an. Salah satunya adalah proyek irigasi Kali Progo di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menggunakan unit Saviem TRM 4000 yang dilengkapi dengan sistem penggerak 4x4. Berbincang tentang TRM 4000, truk ini pun dikenal digunakan sebagai truk militer yang pernah atau malah masih digunakan oleh militer Prancis dan beberapa negara lainnya.