Tidak hanya dalam delapan tahun terakhir Indonesia sedang bergegas dengan pembangunan fisik di banyak wilayah. Pada dekade ’70-an, tepatnya di masa Orde Baru, juga sangat giat pelaksanaan pembangunan fisik di semua sektor. Di dunia angkut barang tentu saja juga sedang bergiat, tidak heran kalau di dekade itu banyak produk manca negara yang mencoba mengadu nasib di Indonesia.
Salah satunya adalah Multicar yang asal Jerman Timur (waktu itu), usia edarnya memag tidak terlalu panjang. Namun sempat mewarnai dunia transportasi barang nasional. Apalagi kendaraan yang punya spesifikasi angkut ringan belum terlalu lazim di pasaran nasional waktu itu.
Multicar seri 24, sebagai satu-satunya seri yang sempat muncul di Indonesia, hadir perdana di dunia tahun 1974. Truk ini meski tetap hanya berkabin untuk dua jok saja namun mesinnya sudah disempurnakan. Tenaganya naik dari 15 menjadi 45 daya kuda (3.200 rpm) dengan dukungan mesin diesel empat silinder 1.996 cc berpendingin air. Saat muncul pertama kali di Indonesia ada klaim konsumsi solarnya 1:7 dengan kapasitas penuh tangka BBM sebanyak 42 liter.
Salah satu bukti jejak Multicar di Indonesia
Waktu dilansir di Indonesia, kendaraan angkut ringan ini diklaim mampu mengangkut beban sampai 2,1 ton, bisa menarik gandengan seberat 2,4 ton. Terbilang bertenaga untuk kendaraan yang dimensinya tidak termasuk sedang dimana panjangnya 3,935 meter, lebar 1,459 meter, dan wheelbase 1,950 meter. Bisa melaju dengan kecepatan maksimal 50 km/jam dengan bantuan transmisi empat percepatan.
Multicar 24, secara internasional, ternyata termasuk kendaraan angkut yang cukup diminati konsumen. Karena sesuai namanya, sebenarnay bisa dimofikasi untuk berbagai kebutuhan, misalnya menjadi alat bajak lahan pertanian. Kalau di Indonesia sempat diberi ‘tagline’ sebagai kendaraan serba guna. Lincah dan ulet. Dan seri 24 selama masa aktifnya diproduksi sampai 25 ribuan unit dimana hampir separuhnya di ekspor ke manca negara.
Saat ini produsen Multicar masih eksis meski sudah berevolusi dari perusahaan milik negara Jerman Timur menjadi perusahaan swasta pasca unifikasi Jerman. Perusahaan ini sendiri didirkan tahun 1920 dengan nama ADE yang memang spesialis alat bantu pertanian serta kendaraan angkut ringan. Beroperasi di kawasan Waltershausen dengan nama Hako-Werke Gmbh atau sering juga disebut sebagai “Hans Koch & Son” dan masih konsisten menghasilkan kendaraan serbaguna dan angkut ringan. Line up-nya seperti Multicar M27, Fumo, Tremo dan Mungo yang banyak dipakai oleh pihak militer Jerman.
Multicar M27, dimensinya serupa Mitsubishi L300 tapi 'jangkung' seperti Isuzu Trada