Istilah truk engkel dan truk tronton, mungkin sudah umum didengar oleh pengguna jalan di Indonesia. Namun ada istilah lain yang terdengar asing, seperti trintin dan trinton. Apa itu?
Hal ini coba dijelaskan oleh Thomas Aquino Wijonarko, Instruktur Training Center Isuzu, saat teleconfrence Jumat (13/11). "Kalau ngomongin kendaraan niaga, banyak soal aturan dari pemerintah. Di angkutan barang saja terbagi dua, yakni gandengan dan rigid," ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk tipe truk rigid memiliki bak yang berada di atas sasis, termasuk pikap. Sedangkan gandengan memiliki tipe tractor head yang tidak punya bak di sasis tapi mereka menarik angkutan dengan jenis semi trailer.
Kemudian ada istilah truk trintin dan tronton dengan tiga as roda. Bedanya trintin merupakan truk punya dua as di depan dan satu belakang. Trintin kebanyakan hadir dalam versi CBU dari Jepang seperti marak di awal 2000-an.
Sedangkan ruk tronton yang kerap dikenal umum memiliki konfigurasi as roda satu di depan dan dua di belakang. Truk ini sering juga terlihat dalam sosok truk barang, box hingga dump truck.
Sedangkan truk yang cukup langka di Indonesia adalah yang berjenis trinton. "Truk ini punya empat as roda. Yakni dua di depan dan dua di belakang," jelas Thomas.
Sementara truk tipe gandeng atau tractor head hanya memiliki dua istilah. Di mana tractor head dengan dua as roda disebut trailer engkel. Sedangkan truk dengan tiga as roda dijuluki trailer tronton.
Sehingga bagian trailer pengangkutnya, meski versi dua as atau tiga as tidak membuatnya jadi berubah istilah.