Kita tentu mengenal Hilux sebagai kuda pekerja keras Toyota yang tersedia dalam model double cabin dan single cabin. Namun siapa yang menyangka jika ke depan, Toyota Hilux bisa bergerak tanpa perlu mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM). Bukan berjantung listrik, namun tengah dikembangkan Toyota Hilux yang bisa melaju menggunakan sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cell).
Ini dia Toyota Hilux Hydrogen Fuel Cell yang dikembangkan Toyota Manufacturing UK (TMUK). Proyek ini dimulai setelah TMUK mendapatkan pendanaan dari pemerintah Inggris pada bulan Desember 2022, yang tanpa membuang waktu langsung menggarap proyek ini secara serius.
“Tim proyek telah menyelesaikan pekerjaan luar biasa dalam waktu sangat singkat, mulai dari pembuatan area pembangunan prototipe hingga penyelesaian mobil pertama. Pendanaan Pemerintah Inggris memungkinkan kami tidak hanya mengembangkan kendaraan baru dalam waktu singkat juga meningkatkan keterampilan tim kami dalam mengerjakan teknologi terkait hidrogen," kata Richard Kenworthy, Managing Director TMUK seperti dikutip dari www.autoindustriya.com
Hanya dalam waktu 14 bulan pengembangan proyek dan desain yang intensif, Toyota sukses meluncurkan prototipe Hilux bertenaga sel bahan bakar hidrogen. Mobil ini dibangun berdasarkan pada kendaraan berbahan bakar sel pertama dari Toyota yakni Mirai yang diluncurkan pada tahun 2014.
“Proyek Toyota Hilux ini adalah contoh luar biasa dari penelitian dan pengembangan kolaboratif. Mulai dari merancang, mengintegrasikan, dan menghadirkan kendaraan sel bahan bakar hidrogen. Pendanaan Pemerintah Inggris melalui Advanced Propulsion Center (APC) turut memperkuat kemampuan penelitian dan pengembangan, juga membantu menciptakan lapangan kerja baru di masa depan. Ini menyematkan kendaraan dan teknologi net-zero generasi berikutnya di Inggris,” tambah Ian Constance, Kepala Eksekutif APC.
Sel bahan bakar hidrogen Toyota Hilux memiliki tiga tangki bahan bakar bertekanan tinggi yang memberikan range jarak tempuh lebih dari 587 km. Baterai, yang menyimpan listrik yang dihasilkan oleh sel bahan bakar, ditempatkan di dek muatan belakang, sehingga menghindari terpangkasnya area ruang kabin.
Sepuluh unit lagi akan dibangun dalam tahun ini. Model ini akan diuji di seluruh dunia untuk memastikannya memenuhi standar keselamatan, performa dinamis, fungsionalitas, dan ketahanan sebelum model tersebut diproduksi.