BUS-TRUCK – Dalam beberapa waktu belakangan muncul beragam perdebatan public soal pengenaan PPN 12 persen untuk sejumlah produk maupun jasa. Salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah apakah pelayanan jasa angkutan, dalam hal ini angkutan darat akan juga termasuk yang mendapatkan pengenaan penambahan pajak tersebut?
Direktur Utama Perum Damri, Setia N. Milatia Moemin, memastikan bahwa harga tiket transportasi umum tidak terpengaruh dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai Januari 2025.
Setia menegaskan kalau peraturan yang terbit pada 21 Desember 2024 memang menyebutkan bahwa transportasi umum tidak terkena PPN 12 persen.
"Jadi awalnya ada kecuali public transport, tapi ini enggak ada lagi, sekarang keterangan tertulis Nomor 3 Tahun 2024 terkait PPN 12 persen, public transport sudah tertulis tidak kena PPN, karena ini kan untuk kemaslahatan masyarakat banyak," ujar Setia di dalam sebuah paparan di Jakarta pekan ini (23/12).
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo, yang juga berada di sesi yang sama secara tegas pula meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan PPN 12 persen. "Sudah jelas kita (layanan kereta api, Red) nggak kena sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Didiek.
Diketahui, pemerintah menetapkan barang dan jasa yang termasuk dalam kategori premium menjadi sasaran pengenaan tarif PPN 12 persen.
Baca juga: Ini Daftar Operator Bus Dan Truk “Teraman” 2024 Versi Kemenhub
Baca juga: Damri Jamin Kelancaran Armadanya Selama Libur Nataru
Operasikan ribuan unit bus selama musim libur Nataru
Dalam kesempatanya yang disampaikan juga, Perum Damri mengoperasikan 1.548 unit bus untuk angkutan selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Jumlah itu lebih banyak jika dibandingkan pengoperasian armada pada tahun 2023 yang sebanyak 1.398 unit bus. "Naik tahun ini, lalu kemudian ketersediaan seat juga naik menjadi 3 juta seat," ujar Setia lebih lanjut.
Lebih rinci dijelaskan, tahun 2023 ketersediaan tempat duduk mencapai 2.522.085 tempat duduk, sedangkan tahun ini operator bus milik negara ini menyiapkan hingga 3.003.804 tempat duduk.
Penjualan tiket bus Damri juga telah dibuka secara daring sejak sebulan sebelum Natal 2024. Menurut Setia, tahun ini penjualannya menjangkau 2.230.050 pelanggan.
"Jadinya puncaknya itu adalah kemarin (19-20 Desember 2024), sudah terjadi puncak, Sabtu (21/12) sudah mulai agak turun lagi dan nanti tanggal 24 (24 Desember) akan naik lagi, ini dari hasil orang yang pesan," ujar Setia lagi.
Guna lebih menjamin keamanan sekaligus kenyamanan layanan tiap armada Damri sudah menjalani ramp check pada periode 5 November hingga 3 Desember 2024 yang lalu.
Persiapan tersebut meliputi pemeriksaan armada, pelatihan petugas hingga koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Tidak ketinggalan juga sudah disiapkan bus tambahan untuk mengantisipasi keadaan darurat. (EW)