Stadabus, karoseri asal Bandung, Jawa Barat, muncul pertama kali ke jagad bodi bus Indonesia dengan desain yang unik di tahun 2020. Bodi yang dinamakan Coach Enterprise yang waktu itu memakai sasis Hino RK 8 yang dimiliki PO Marjaya.
Tarikan garis gaya bus Eropa era ’90-an seperti Neoplan ataupun Vanhool langsung mengemuka. Karakter tarikan siluet dan bidang ala 'sleek and clean' yang minim lekukan masih jadi karakter desain Stadabus yang terbaru yaitu Supernova.
Saat dikonfirmasi langsung, Kurnia Lesani Adnan mengiyakan bahwa pihaknya memang memesan bodi Supernova ke poha Stadabus. “Sasis Golden Dragon tahun 2011, sasis lama punya PO SAN,” ungkapnya lewat pesan singkat (14/9).
Sejurus kemudian dijelaskan lagi bahwa pihaknya sudah berencana untuk membangun bodi bagi armadanya di karoseri Stadabus.
Desain 'sleek and clean' jadi terobososan baru desain bus di Indonesia
Ambience kabin terlihat efisien ala bus-bus Eropa
Desain dudukan panel indikator di area center fascia juga sederhana
Konsisten di karakter ala bus Eropa
Sejak muncul perdana dengan bodi Coach Enterprise, karoseri asal Bandung ini tida tergoda dengan desain yang punya banyak detail di sekujur bodi. Bahkan pemakaian ‘selendang’ juga bisa disebut seperti emblem saja.
Cowl di depan punya depan indentitas utama pada ‘gril’ model sarang tawon. Lampu utamanya, yang menggunakan model layaknya bus atau truk Volvo. Aksen tambahan juga sederhana, lampu fog lamp yang terbilang kecil untuk ukuran bus big size.
Diikuti pada cowl di buritan yang juga tak umbar detail di bagian tengah seperti desain-desain terbaru karoseri yang lain. Bahkan jika ditelisik jauh ke hampir 20 tahun lalu, mengingatkan akan desain buritan Jetliner karya karoseri Rahayu Sentosa yang telah non aktif itu.
Baca juga: Karoseri Stadabus Hadir Di Bandung, Buat Gebrakan Desain
Baca juga: Adiputro Rilis Bodi ‘Hybrid’ Bernama S-UHD
Bodi Coach Enterprise ynag muncul perdana tahun 2020