Mercedes-Benz akhirnya merilis dua mobil listrik pertamanya untuk pasar Indonesia. EQ Series kini memegang mobil listrik dengan jangkauan terjauh yang dijual di Tanah Air.
Namun demikian, EQ Series dibanderol dengan harga yang sangat mahal. Termurahnya saja Rp 2,21 miliar, kemudian Rp 2,98 miliar dan AMG Line di angka Rp 3,41 miliar.
Perusahaan asal Jerman ini memiliki rencana untuk mendirikan fasilitas produksi secara lokal.
Presiden Direktur Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Choi Duk Jun mengatakan ini merupakan langkah awal melakukan penetrasi di segmen EV (Electric Vehicle). Bahkan mereka berkomitmen untuk tidak akan lagi mengembangkan mobil bermesin pembakaran internal selepas tahun 2025.
"Kami sekarang masih bersiap-siap untuk itu dan menantikannya. Kami juga telah menyiapkan dana untuk melanjutkan pengembangannya lebih dalam," ujar Choi Duk Jun di Jakarta Selantan.
Adit
Perusahaan yang memproduksi mobil mewah ini diketahui telah menyiapkan dana sebesar 10 miliar Euro atau sekitar Rp 164 triliun untuk diinvestasikan dalam perkembangan kendaraan listrik. Rencana tersebut nantinya akan dilanjutkan pada tahun 2060 mendatang, seiring permintaan konsumen terhadap mobil listrik.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Director Sales and Marketing PT MBDI Hari Arifianto menambahkan pihaknya telah meyakinkan untuk mobil listrik EQ series ini bisa diproduksi secara lokal, dan sangat mungkin terjadi. Namun, saat ini mereka masih tengah melakukan beberapa studi dan persiapan sebelum menuju tahapan produksi di Indonesia.
"Kami masih studi produksi (mobil listrik) dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya, karena kan produksi lokal kami mesti ada tahapan seperti studi kelayakan, perizinan dan segala macam," tambah Hari. Untuk menunjukkan keseriusan dalam kendaraan elektrifikasi, perusahaan yang kerap disingkat Mercy ini berencana akan kembali menghadirkan tiga mobil listrik model EQ series di tahun depan. Salah satu dari kendaraan tersebut akan dibanderol lebih murah.