Imbas dari maraknya pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan mobil listrik. Harga lithium, logam langka yang digunakan dalam pembuatan baterai isi ulang, telah melonjak lima kali lipat sejak April tahun lalu. Namun bukan itu saja masalahnya.
Dikutip dari Kyodo News, Minggu, perusahaan riset itu mengatakan lonjakan harga juga terjadi pada jenis logam lain seperti kobalt dan nikel yang digunakan untuk baterai, menyumbang sekitar 30 hingga 40 persen dari harga keseluruhan mobil listrik (EV).
Melihat naiknya harga baterai, di Amerika Serikat, Tesla menaikkan harga di seluruh jajaran produknya pada awal tahun untuk membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada pelanggan.