Teknologi mobil masa depan yang ramah lingkungan telah mengerucut pada mobil listrik dan mobil listrik erat hubungannya dengan baterai yang digunakannya, di mana saat ini jenis lithium-ion yang hadir mendominasi.
Mendapatkan material dasar baterai lithium-ion bukan hal yang gampang dan membutuhkan banyak energi untuk mendapatkannya. Artinya terdapat ‘dosa’ pada saat penambangan dan pengolahan berupa emisi yang cukup besar untuk mendapatkan dan pengolahan bahan tersebut.
Salah satu hal yang paling masuk akal dilakukan adalah daur ulang baterai dan ternyata hal ini bisa menjadi bisnis yang mengiurkan di masa depan.
Baterai yang didaur ulang ini akan muncul dalam bentuk aplikasi lain seperti baterai power bank untuk pengisian handphone ataupun alat-alat lainnya. Selain itu pabrik ini akan kembali mengurai dan memisahkah material baterai seperti lithium, nikel, mangan dan kobalt.
"Komponen Grup Volkswagen telah mencapai langkah lebih lanjut dalam tanggung jawab hulu-hilir yang berkelanjutan untuk baterai sebagai komponen kunci mobilitas listrik," kata Thomas Schmall, Ketua Dewan Manajemen Komponen Grup Volkswagen. “Kami menerapkan siklus bahan daur ulang yang berkelanjutan dan memainkan peran perintis dalam industri untuk masalah berorientasi masa depan dengan potensi besar untuk perlindungan iklim dan pasokan bahan baku.” Ditambahkan pula bahwa proses yang dilakukan ini hemat energi.
Kendati demikian, Volkswagen ini sepenuhnya sadar bahwa pabrik daur ulangnya ini tidak akan serta merta sibuk dalam waktu dekat ini. Pabrik seperti ini baru akan benar-benar berperan saat era EV benar-benar sudah hadir. Volkswagen mengatakan bahwa proyek daur ulang baterainya ini mampu menghemat 1.3 juta ton Co2.