Kelas hatchback 1.200 cc merupakan salah satu segment yang cukup mendapat perhatian di pasar nasional. Dari segi penjualan, terdapat dua merek yang cukup menonjol yakni Honda Brio dan Suzuki Ignis. Keduanya punya angka penjualan yang cukup mengesankan dan bisa dikatakan sebagai seteru paling dekat saat ini.
Hanya saja, Brio terbagi atas dua segmen yakni Brio Satya yang menganut skema LCGC dan Brio RS di segmen non LCGC. Sedangkan Ignis hanya bermain di segmen non LCGC dan terbagi atas varian GL dan GX. Maka kali ini kita akan bandingkan Brio RS dan Ignis GX yang masing-masing didapuk sebagai kasta tertinggi.
Mesin dan transmisi
Dengan kubikasi 1.199 cc, mesin berkode L12B milik Brio RS dengan teknologi i-VTEC ini mampu melecut daya 90 ps/6.000 rpm dan torsi pada 110 Nm/ 4.800 rpm. Honda menggunakan spesifikasi mesin yang sama pada Brio Satya.
Sedangkan Ignis dengan mesin K12M, 1.197 cc mampu melecut daya 83 ps/ 6.000 rpm dan torsi 113 Nm/4.200 rpm.
Di atas kertas mesin Ignis harus mengakui keunggulan Brio dalam hal tenaga dengan selisih 7 ps. Namun Ignis unggul dalam hal torsi yang juga didapatkannya dalam kitiran mesin lebih rendah. Bisa dikatakan bahwa Ignis lebih responsif diajak stop and go, sementara Brio lebih berjaya pada kitiran mesin atas.
Brio RS punya dua pilihan girboks, yakni 5 speed manual dan CVT, sedangkan Ignis 5 speed manual dan 5 speed AMT atau yang disebut Suzuki sebagai AGS.
Transmisi CVT memberikan keunggulan pada kehalusan di tiap level percepatan dan hal ini menjadi keunggulan dari AGS milik Ignis. Pada transmisi automated-manual, perpindahan tiap tingkat percepatan lebih kasar dan butuh waktu untuk melakukan penyesuaian untuk memahami lebih lanjut tentang sifat transmisi ini.
Dalam jangka panjang, AGS cukup diuntungkan dengan biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan CVT.
Suzuki mengklaim Ignis AGS punya konsumsi bahan bakar 23,44 km/ liter sedangkan Brio CVT 20,3 km/liter. Ignis hanya punya tangki BBM 32 liter dan Brio 35 liter, berdasar klaim tersebut maka untuk sekali pengisian Ignis mampu merambah jarak 750,8 km, sementara Brio hanya 710 km saja.
Dimensi
Kedua mobil ini hampir sama dalam hal dimensi ukuran. Ignis sedikit lebih bongsor dengan (P x L x T) 3.700 mm x 1.690 mm x 1.595 mm. Sedangkan Brio berukuran (P x L x T) 3.610 mm x 1.680 mm x 1.485 mm. Ignis kembali unggul dengan wheelbase 2.435 mm dan rivalnya 2.405.
Ignis menorehkan kelegaan kabin yang lebih baik secara keseluruhan dan dengan wheelbase lebih panjang menyajikan ruang kaki yang lebih lega khususnya untuk penumpang belakang.
Lagi-lagi Ignis unggul dalam hal ground clearance. Dengan angka 180 mm dibanding 165 mm, hatchback Suzuki ini lebih luwes diajak bermanuver di berbagai jenis permukaan jalan.
Fitur
Baik Brio maupun Ignis, dibekali dengan fitur keselamatan dan kenyamanan yang hampir sama. Kedua punya pretesioner with load limiter seatbelt, dua airbag, ABS+EBD dan ISOFIX. Keduanya mengklaim bahwa produk-produk tersebut dibangun dengan teknologi sasis canggih yang kuat namun tetap ringan. Suzuki mengandalkan platform HEARTECH sedangkan Brio menganut G-CON + ACE™.
Melongok ke dalam interior, desain dasbor Ignis nampak lebih segar, sementara interior Brio terasa lebih datar dengan desain komposisi desain lawas. Pada varian Ignis GX, lampu utama menggunakan jenis LED projector sementara Brio masih mengandalkan teknologi halogen
Harga
Dari segi harga, Brio RS MT dijajakan dengan banderol Rp 176 juta dan RS AT dengan harga Rp 191 juta. Sedangkan Ignis GX MT banderol dengan harga setara di Rp 176 juta dan versi transmisi AGSnya di angka Rp 186 juta.