Kia resmi menghadirkan kendaraan listrik di Tanah Air yakni EV6-GT yang berdiri di atas platform E-GMP (Electric Global Modular Platform). Struktur yang sama dengan yang digunakan oleh Hyundai pada Ioniq 5.
Kali ini tim OtoDriver berkesempatan menjajal dengan waktu lama mobil yang dikategorikan sebagai compact crossover SUV, dan sudah tayang di laman resmi YouTube OtoDriver.com. Bagi yang penasaran dengan hasil tes lengkapnya yuk simak di bawah ini.
Secara desain mobil ini sangat sporty dengan menganut filosofi desain filosofi desain ‘Opposites United‘ yang terlihat dari ‘Digital Tiger Nose’, lekuk bodi yang lebih aerodinamis serta lebih landai merupakan isyarat kuat bahwa mobil ini lebih memfokuskan diri untuk menyunat lebih banyak hambatan angin dan sangat agresif.
Pada bagian belakang juga secara desain sangat menarik, dimana tidak menggunakan wiper jadi jauh desainnya terlihat lebih bersih, bahkan tak ditemukan desain yang sama di mobil lainya.
Dari sisi interior, mobil ini memiliki well base yang panjang membuat lightroomnya lebih lega. tetapi lantai pada bagian belakang kurang nyaman karena tinggi membuat penumpang kurang tersangga. Selain itu pada bagian belakang juga punya akselerasi ke bagasi, dan sudah dilengkapi lampu LED. Serta sudah dilengkapi dengan sunroof.
Pada bagian depan posisi berkendara sangat ergonomis dan hadir dengan desain yang menarik layaknya mobil sport, apalagi ditambah dengan beberapa ambience slide yang menambah kesan sporty dari EV6 ini. Terdapat juga beberapa panel yang sudah serba digital tetapi masih menyematkan tombol. Untuk bahan jok tergolong masih basic karena belum menggunakan kulit hanya fabric biasa.
Dari bagian bagasi sudah elektrik, panjang bagasinya tidak tinggi karena atap melandai tetapi tergolong cukup besar.
Kelengkapan Fitur
Mobil yang kami gunakan ini dibanderol Rp 1,299 Milyar dengan tipe long range yang telah disematkan beberapa fitur menarik, seperti fitur keselamatan advanced driver assistance system (ADAS), selain itu seabrek fitur lain Cruise Control (SCC), Lane Following Assist (LFA), Lane Keeping Assist (LKA), Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), Blind-Spot View Monitor (BVM), Manual Speed Limit Assist (MSLA), hingga Forward Collision-Avoidance Assist (FCA) semua ada di EV6.
Terlebih, fitur FCA yang disematkan bisa mendeteksi mobil, pesepeda, pejalan kaki, hingga persimpangan. Menarik bukan?
Rasa Berkendara
Lantas bagaimana rasa berkendaranya? Kia EV6 long range ini memiliki karakter yang sporty, dengan tenaga dan torsi yang melimpah. Sebab, sumber penggerak mobil ini mengandalkan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang terpasang di roda depan dan belakang (AWD). Kinerja gabungan kedua motor listrik itu menghasilkan tenaga puncak hingga 325 PS (320 hp) dan torsi hingga 605 Nm.
Dengan tenaga sebuas itu mobil ini diklaim mampu mencatatkan waktu 0-100 km hanya 5,2 detik, namun dari hasil pengetesan kami lebih menakjubkan yakni 4,7 detik.
Dari segi suspensi, mobil ini tergolong kaku tetapi masih bisa dibilang nyaman, kekakuan suspensi akan terasa pada jalan yang rusak tetapi pada jalan normal bantingannya dewasa dan menyenangkan. Selain itu mobil ini juga sangat kedap suara, bahkan ketika digunakan hanya suara ban saja yang terdengar. Nah ada hal menarik yakni menghadirkan suara layaknya mobil bensin, terdapat tiga pilihan mode suara yang akan menyesuaikan ijakan gas yang akan dikeluarkan oleh sound di dalam mobil.
Konsumsi listrik
Untuk konsumsi listriknya dari hasil pengetesan kami dengan rute dalam kota kecepatan 22 km per jam ada di angka kisaran 5,8 km per kWh, sedangkan untuk di tol sedikit lebih hemat yakni hanya menghabiskan 6,5 km / kWh dengan kecepatan 90 km per jam.
Kalau dikalkulasikan biaya listrik yang dibutuhkan memang cukup bervariasi, tetapi jika dibulatkan ke Rp 1600 rupiah, artinya untuk rute dalam kota mobil ini mampu menempuh jarak 1 km dengan menghabiskan Rp 300 rupiah saja.
Hal yang mengganggu
Namun ada hal yang mengganggu dari mobil ini, salah satunya layout pada bagian setir, dimana tampilanya terbalik seperti pengaturan layar instrumen ada di bagian kiri yang seharusnya ada di bagian kanan agar lebih mudah mengoperasikannya. Sedangkan untuk informasi bagian kanan ada di layout kanan.
Selain itu panel yang disematkan juga mudah tergores dan bisa dilapisi dengan plastik pelindung untuk menjaga kualitas panel yang ada di bagian tengah kursi depan terkesan kurang praktis.