Sebagai mobil yang menyasar kaum funky, tak heran kalau MINI membuat banyak varian dari satu basis. Intinya tiap konsumen punya kebutuhan berbeda. Tapi di antara lainnya, Clubman selalu merupakan varian paling ‘masuk akal’ dengan kepraktisan serta akomodasi bagai MPV.
Generasi terbaru MINI Cooper Clubman sebentar lagi masuk ke Indonesia dan belum-belum memiliki figur mencengangkan. Kini ia merupakan MINI terpanjang dan terlebar dibanding lainnya. Bahkan MINI Cooper hatchback 4 pintu dan Countryman saja masih kalah dari mobil ini.
Minggu lalu kami bertolak ke Singapura untuk jadi satu dari sedikit jurnalis yang diizinkan menjajal mobil ini pertama kali sebelum masuk resmi ke Indonesia. Diperkirakan Maret akan melenggang dan pihak MINI mengaku sudah mendapat pesanan konsumen untuk mobil ini.
Tampilan luarnya tak jauh beda dan keduanya tetap unik dilihat, terutama bagian belakang. Di bagian inilah banyak orang jatuh cinta pada Clubman. Ia masih meneruskan desain orisinalnya berpuluh tahun lalu yang menggunakan pintu terpisah model bar. Model ini pun bukan pengecualian.
Namun di generasi terbaru ini Clubman memakai lampu yang sangat berbeda dibanding MINI lainnya. Lampu belakangnya berjenis LED dan membentuk oval horisontal. Sangat cantik dilihat, apalagi ketika lampu LED yang membentuk garis vertikal dinyalakan pada malam hari. Dua buah knalpot hadir untuk menambah kesan sport.
Satu yang menarik adalah penggunaan antena macam sirip hiu di atas belakang. Oke, ini memang bukan hal baru, tapi MINI memiliki opsi antena dengan lampu LED merah di atasnya. Ia bisa dinyalakan via remote ketika kita kesulitan mencari mobil di pelataran parkir. Kabarnya MINI Clubman versi Indonesia akan memakai fitur ini.
Membuka kedua pintu bagasi dapat dilakukan tanpa menyentuhnya. Tinggal kantungi kunci dan ayunkan kaki ke bawah bagasi, maka secara otomatis pintu kiri terbuka. Masih kurang lebar? Ayunkan kaki sekali lagi untuk membuka yang kanan. Menutupnya sendiri masih manual. Fitur ini berguna bila Anda membawa banyak barang di tangan dan tak ada orang lain yang bisa membantu. Teknologi ini sebelumnya sudah ada di BMW dan lantas diaplikasikan ke MINI Clubman.
Setidaknya 1 koper besar dan 2 koper sedang bisa masuk ke dalam bagasinya. Ini jelas merupakan prestasi hebat untuk sebuah MINI. Jika masih dirasa kurang Anda juga dapat melipat bangku belakang untuk menyediakan ruang sangat lega ala mobil estate. Memang kenyataannya, mobil ini walaupun merupakan hatchback yang dipanjangkan, terlihat bagai sebuah estate.
Berpindah ke bangku belakang, Anda akan langsung disapa oleh ruang kaki berlimpah. Kami yang berpostur hampir 180 cm saja dapat duduk dengan nyaman, eski bangku depan disetel sesuai posisi mengemudi ideal kami. Layaknya mobil nyaman, Clubman juga dilengkapi oleh sandaran tangan untuk penumpang. Bukan sekadar basa-basi, sandaran tangan ini cukup besar dan dilengkapi 2 buah cup holder.
Duduk di belakang ini sebetulnya cukup nyaman dengan ruang kaki dan kepala lega. Tapi yang sedikit mengganggu adalah sudut sandaran yang tegak dan tak bisa diatur kerebahannya. Dalam perjalanan jauh hal ini kurang menyenangkan bagi penumpang belakang. Tapi kalau sekadar perjalanan jarak dekat, ini adalah MINI yang bisa Anda beri kuncinya ke sopir dan duduk di belakang. Apalagi untuk versi Indonesia akan memakai atap panoramik.
Tapi tentu saja bila melakukan hal itu Anda berpotensi kehilangan kesempatan merasakan keasyikan berkendara. Terlepas dari dimensinya, ini adalah sebuah MINI yang mengedepankan keasyikan berkendara. Apalagi dengan dukungan teknologi BMW di belakangnya. Jadi sekarang kita lihat apakah ia masih menggugah?
Ketika masuk ke kokpit, secara cepat akan mendapatkan posisi berkendara ideal, berapapun postur tubuh Anda. Ini dikarenakan pengaturan tilt dan teleskopik dari setir yang begitu leluasa, lebih fleksibel ketimbang banyak mobil lainnya. Anda bisa pilih duduk agak selonjor atau tegak dan posisi tangan ke setir tetap dalam batas aman. Mobil yang kami tes dilengkapi dengan rem parkir elektrik, sehingga ketika menjalankannya tinggal injak gas sedikit. Secara otomatis rem parkir pun melepas.
Tipe pertama yang kami coba adalah Cooper Clubman dengan mesin 1.500 cc. Mesin 3 silinder ini sama dengan yang digunakan di MINI hatchback, BMW Seri-2 Active Tourer dan Grand Tourer. Well, sebenarnya BMW i8 juga memakai mesin serupa tapi dengan tenaga jauh lebih besar. Terpenting, di MPV Seri-2 dan MINI Cooper hatchback performanya sangat baik serta begitu hemat.
Suara 3 silindernya tak begitu terdengar ketika berjalan normal. Saat berakselerasi keras barulah terdengar dengungan khas itu. Akselerasinya memang tidak menghebohkan, MINI mengklaim 0-100 km/jam dalam 9 detik. Ia memang terasa lebih pelan ketimbang hatchback mengingat bobotnya yang melebihi 1.500 kg.
Mode sport bisa diaktifkan untuk membuat putaran mesin lebih tinggi, meski paddle shift absen di model ini. Untungnya Anda tetap bisa memindahkan transmisinya secara manual via tuas transmisi di tengah.
Bantingan mobil ini terasa empuk ketika melewati polisi tidur. Pengendaliannya sendiri tetap tajam walaupun tak seagresif hatchback. Namun kami menyukai karakter seperti ini karena terasa lebih ‘manusiawi’ untuk dikendarai sehari-hari. Seperti diketahui, handling dari MINI hatchback memang disukai pengemudi antusias, namun untuk orang kebanyakan bisa dirasa terlalu tajam. Nah, penambahan bobot dan dimensi di Clubman ini seakan menjinakkan hal tersebut.
Karena tes ini hanya jarak pendek, kami tak bisa mendapatkan figur akurat konsumsi BBM-nya. Tapi secara logis ia mestinya tetap irit meski tak sebaik hatchback. Sebagai catatan, tipe hatchback memiliki konsumsi BBM dalam kota 12 km/l dengan mesin ini.
Setelah parkir kami lantas berpindah ke Cooper S Clubman. Bahan material interiornya memang lebih mewah, sesuai dengan posisinya sebagai varian lebih mahal. Di Singapura, mobil ini berharga sekitar 15% di atas versi 1.500 cc. Harga tepat varian ini adalah 166.300 dolar Singapura atau Rp 1,6 miliar. Jangan kaget dulu, karena harga mobil di Singapura memang bisa 2 kali lipat lebih di sini.
Saat menyalakan mesin, terdengar deruman yang lebih merdu. Sejak pertama kali dijalankan, sudah terasa tenaganya. Tak perlu menginjak gas dalam untuk melajukannya cepat. Begitu gas diinjak lebih dalam, badan pun cukup terempas ke jok. Masukkan ke moda Sport, agresivitas makin bertambah begitu pula deruman knalpotnya.
Hanya dalam 7,1 detik ia mampu menuntaskan 0-100 km/jam. Bukan itu saja, di moda Sport suspensi juga bertambah keras yang membuatnya memiliki manuver sangat sigap. Cukup untuk membuat pasangan dan anak Anda di belakang terlempar keras ke samping. Kalau Anda kepala keluarga yang baik, bermanuverlah dengan mobil ini setelah seluruh anggota keluarga dan barang bawaannya dikeluarkan.
Mobil ini masih terasa seperti MINI walaupun berukuran ‘maxi’. Semua keasyikan mengemudinya hadir, bahkan ditambah kepraktisan memukau. Meski begitu beberapa kelemahan MINI artinya juga hadir. Seperti tuas buka pintu dari dalam yang tidak ergonomis dengan bentuk telapak tangan manusia. Serta harganya juga kelihatannya tak akan murah.
Belum ada harga resmi, tapi perkiraan kami bisa bermain di Rp 650-850 juta. Perbedaan harga mesin 1.500 cc dan 2.000 cc di sini juga akan lebih besar ketimbang Singapura karena perbedaan pajak. Versi terkencang (John Cooper Works) dari mobil ini diprediksi hadir akhir tahun.
Kesimpulan:
It’s MINI for the family. Anda tak perlu mengorbankan kesenangan mengemudi, kepraktisan dan akomodasi keluarga. Bentuknya juga lebih menarik dilihat ketimbang varian lainnya, walaupun itu kembali ke masalah selera. Mobil ini tetap terasa menyenangkan seperti halnya MINI Cooper lain, fiturnya lengkap, kualitas hebat serta performa dan pengendalian memukau. Bahkan masih layak untuk duduk di belakang dan menggunakan jasa sopir.
KELEBIHAN:
- Posisi Mengemudi
- Desain luar dalam
- Performa (Cooper S)
- Akomodasi lega
- Fitur lengkap dan modern
- Kepraktisan
- Pengendalian presisi
- Bantingan suspensi nyaman (Cooper)
KELEMAHAN:
- Karakter suara mesin (Cooper)
- Jok belakang agak tegak
- Desain tuas pembuka pintu
- Harga diperkirakan tinggi
Spesifikasi
MINI Cooper Clubman
Harga : Rp 650 Juta (estimasi)
Kapasitas Mesin : 1.499 cc
Jumlah Silinder : 3
Tenaga maksimum : 136 dk/4.500-6.000 rpm
Torsi maksimum : 220 Nm/1.250 rpm
0-100 km/jam : 9,0 detik (klaim)
Transmisi : Otomatik 6-Speed
Penggerak : Front Wheel Drive
MINI Cooper S Clubman
Harga : Rp 800 juta (estimasi)
Kapasitas Mesin : 1.998 cc
Jumlah Silinder : 4
Tenaga maksimum : 192 dk/4.700-6.600 rpm
Torsi maksimum : 280 Nm/1.250 rpm
0-100 km/jam : 7,1 detik (klaim)
Transmisi : Otomatik 6-Speed
Penggerak : Front Wheel Drive
Beberapa Foto Lain: