OTODRIVER – Untuk membuat Suzuki Fronx sempurna, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menggelontorkan investasi sebesar Rp 1 triliun untuk mengembangkan model terbarunya ini.
SUV andalan Suzuki ini telah dirakit secara lokal dan memiliki kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disebut sekitar 60 persen.9
“Komponen saja investasi yang telah kita keluarkan lebih dari Rp 1 triliun untuk pengadaan komponen (Fronx) untuk produksi, tidak hanya supplier tapi tentunya di pabrik perlu ada investasi, sehingga bisa dipastikan jumlahnya lebih dari Rp1 triliun untuk mengembangkan Fronx,” ujar Direktur Pelaksana PT SIM Shodiq Wicaksono pada peluncuran Fronx di Jakarta, Rabu.
PT SIM mendapat kepercayaan dari Suzuki Motor Corporation (SMC) Japan untuk memproduksi Suzuki Fronx secara lokal di Indonesia.
Proses manufaktur keseluruhan model ini berlangsung di fasilitas Suzuki Cikarang Plant, Jawa Barat, yang telah memenuhi standar global dan didukung oleh berbagai pelaku industri lokal.
Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Minoru Amano menegaskan komitmen investasi triliunan rupiah ini tidak hanya diperuntukkan pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan pasar domestik dan global. Pabrik Suzuki di Cikarang juga akan menjadi basis produksi dan ekspor Fronx dengan standar global.
Pabrik Cikarang kini mengoperasikan satu sif produksi untuk model Ertiga, XL7, dan Fronx, dengan kapasitas maksimum 108.000 unit per tahun.
“Guna meningkatkan kontribusi bagi negara dan ekosistem industri dalam negeri, Suzuki juga menerapkan penggunaan local content melebihi batas Regulasi Kendaraan Rendah Emisi (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang sedang dijalankan Pemerintah,” kata Amano. (AB)