OTODRIVER - "Ini bukan mobil, tapi lebih tepat disebut mainan," ucap Bimo Aribowo selaku Deputy General Manager PT Bintang Langit Multimedia (Otodriver). Dari seluruh peserta Mudik in Style 2025, memang hanya BMW M2 yang berbeda. Ia tidak lega dan juga bukan yang paling hemat BBM. Tidak pula punya suspensi empuk.
Tapi BMW M2 menjanjikan keasyikan mengemudi layaknya sportscar sejati. Mesin 460 hp dan torsi 550 Nm diimbangi dengan pengendalian presisi. Manuver mobil terasa tajam dan sangat mengasyikkan diajak berlari di kecepatan tinggi.
Tentunya kondisi lalu lintas lenggang di seputaran Jakarta hanya bisa dinikmati saat libur Lebaran selama 2 minggu lalu.
Bukan hanya saat melibas jalanan kota, namun juga sempat memacu di jalur bebas hambatan. Total jarak tempuh 384 km dengan konsumsi BBM rata-rata 9 km/liter.
Manuver dan pengendalian tajam bukan tanpa konsekuensi. Terasa saat melibas permukaan jalan kasar seperti beton. Ayunan suspensi tak bisa dibilang empuk dan nyaman. Mungkin akan lebih sempurna jika ada pilihan suspensi yang sedikit lebih empuk tanpa mengorbankan kestabilan.
Itulah karakter BMW M2 yang memang terlahir sebagai sebuah sportscar. Ini memang bukan mobil buat sembarang orang. Dia spesial dan menawarkan kesenangan berkendara layaknya sebuah mainan.
Toh meski begitu, BMW M2 masih bisa dipakai sebagai mobil harian. Letupan tenaga mesinnya tidak meledak-ledak dan intimidatif. Tak membuat pengemudi lelah bahkan saat terjebak kemacetan.
Pilihan driving mode juga mampu beradaptasi dalam segala situasi. Mulai dari model berkendara agresif layaknya berkendara di sirkuit hingga musti terjebak macet.
Bahkan ada fitur drifting analyzer yang bisa mengukur seberapa baik gaya mengemudi saat mobil dipakai drift. Tentunya buat fitur ini tak bisa dicoba dalam sesi Mudik in Style tahun ini.
Sebagai mainan buat pehobi mobil, BMW M2 bisa jadi pilihan paling pas. Apalagi harganya relatif paling terjangkau dari seluruh line up M Series BMW (Rp 2,080 miliar). (BA/AB)