OTODRIVER - BYD menjadi merek baru yang hadir di Indonesia. Kendati demikian, raksasa otomotif asal Cina punya nama besar di Indonesia, terutama soal kehebatan baterai dan juga struktur mobil yang mereka gadang.
Salah satu teknologi yang mereka usung adalah Cell-To-Body atau CTB. Teknologi ini merupakan inovasi integrasi baterai dengan sasis kendaraan yang dikembangkan sendiri oleh BYD dan Seal jadi mobil pertama yang menggunakannya..
Secara sederhana desain teknologi ini menyatukan sasis bodi dengan baterai. Desain ini memungkinkan peningkatan pemanfaatan volume paket baterai sebesar 66% dan peningkatan keamanan struktural sebesar 50% saat terjadi benturan dari depan.
Teknologi ini juga jauh menguntungkan dalam peningkatan pemanfaatan ruang sebesar 25%, jika dibandingkan dengan teknologi CTP (Cell-To-Pack) yang digunakan di dua model mobil listrik lainnya, Dolphin dan Atto 3.
Karena integrasi baterai dengan sasis mobil yang lebih optimal, teknologi CTB secara efektif mengurangi getaran pada bodi kendaraan. Kecepatan maksimum saat Lane Change Test adalah 133 km/jam. Sementara Elk Test limit atau tes menghindari rintangannya mencapai 83,5 km/jam.
Untuk dua mobil listrik BYD lainnya yang dipamerkan di IIMS 2024 yaitu Dolphin dan Atto 3 menggunakan teknologi yang bernama CTP. Teknologi ini juga menjadi pembeda Seal dengan kedua mobil tersebut terutama dari masalah harga. (AW).