OTODRIVER - Merek BYD terkenal dengan model mobil listriknya di dunia termasuk Indonesia. Dan, guna melakukan inovasi berkelanjutan melalui teknolgi elektrifikasi, BYD memiliki anak perusahaan sendiri yang berfokus pada fasilitas produksi baterai untuk mobil listriknya.
Pada tahun 2022, produksi baterai mulai dioperasikan oleh anak perusahaan BYD, yaitu FinDreams Battery, yang berada di Chongqing, China. Selanjutnya pada tahun 2023, BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan elektrik dengan produk-produk New Energy Vehicle (NEV) menggunakan sumber energi baterai yang dipopulerkan dengan nama Blade Battery.
“Inovasi baterai BYD telah mampu meyakinkan berbagai pihak dan berhasil menempati posisi kedua di dunia. Dengan kekuatan riset dan pengembangan yang kami miliki ini, maka kami juga ingin lebih nyata berkontribusi pada ekosistem tanpa emisi melalui kendaraan elektrik. Oleh karena itu, kini kami mulai berfokus pada produksi New Energy Vehicle dengan menggunakan inovasi baterai milik kami sendiri, yaitu Blade Battery,” ujar Eagle Zhao, President Director PT BYD Motor Indonesia.
Dan di tahun 2020 lalu, Blade Battery tercipta oleh BYD yang diklaim mampu memiliki kemampuan yang lebih mutakhir dibanding baterai lainnya. Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen. Tingkat keamanan dari Blade Battery ini pun sudah teruji dengan peningkatan yang signifikan.
Fasilitas pada pabrik baterai FinDreams berkembang dalam dua tahap. Pada tahap pertama, FinDreams membangun fasilitas pabrik dengan kapasitas 20,000 GigaWatt yang dapat menghasilkan 500.000 unit baterai. Selanjutnya, fasilitas tahap kedua berkembang hingga mampu berproduksi dengan kapasitas 15.000 GigaWatt untuk menghasilkan 300.000 unit baterai. Dengan kekuatan kapasitas yang luar biasa ini, dalam satu tahun, FinDreams dapat menghasilkan 850.000 unit baterai. (AW).